Potret 'Neraka Bocor' di AS, Warga Menjerit-Suhu Tembus Rekor

3 hours ago 1
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

26 June 2025 20:15

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di Washington, D.C., AS, Rabu (25/6/2025). Puluhan juta warga di kota-kota besar di wilayah Timur Laut Amerika Serikat menghadapi suhu ekstrem pada Selasa (24/6/2025), dalam hari yang diperkirakan menjadi puncak dari gelombang panas besar yang melanda negara itu sejak akhir pekan lalu. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Suhu di Washington dan Boston melonjak hingga 101 derajat Fahrenheit (38 derajat Celsius), melampaui rekor sebelumnya sebesar 6 derajat, menurut Layanan Cuaca Nasional (NWS). (REUTERS/Evelyn Hockstein)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Di Central Park, New York City, suhu tercatat mencapai 99 derajat Fahrenheit (37 derajat Celsius), melewati rekor sebelumnya sebesar 96 derajat. (REUTERS/Kylie Cooper)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

"Sepertinya hari ini mungkin merupakan hari terburuk untuk rekor panas yang meluas," ujar Bob Oravec, kepala peramal cuaca NWS, yang menyebutkan bahwa gelombang panas paling intens terjadi di kawasan Timur Laut, termasuk negara bagian Georgia utara, Carolina, Virginia, Maryland, dan Pennsylvania. (REUTERS/David 'Dee' Delgado)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Dampak panas ekstrem terasa di berbagai sektor. Perusahaan kereta Amtrak memperlambat laju kereta antara Washington dan New York, serta Philadelphia dan Harrisburg, mulai pukul 12.00 hingga 20.00 waktu setempat demi keselamatan, menyebabkan penundaan perjalanan. Sementara itu, Monumen Washington ditutup selama dua hari karena cuaca panas. (REUTERS/Jeenah Moon)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Gelombang panas juga memengaruhi pemilih dalam pemilihan pendahuluan wali kota New York. Akuntan berusia 53 tahun, Alex Antzoulatis, mengaku menyesal tidak memilih lewat pos. “Saya datang karena merasa itu kewajiban, tapi suhu yang sangat panas pasti membuat banyak orang memilih tinggal di rumah,” katanya. (REUTERS/Jeenah Moon)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Tak hanya di AS, dampak cuaca ekstrem terasa hingga ke Kanada. Di Saskatchewan, kekeringan selama bulan Juni menghambat pertumbuhan tanaman utama seperti kanola dan gandum. Curah hujan baru turun dalam beberapa hari terakhir, namun petani lokal Bill Prybylski mengatakan kerusakan sebagian teredam karena asap kebakaran hutan yang menghalangi sinar matahari langsung. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Seorang pengunjung National Mall memegang payung untuk melindungi diri dari terik matahari, di tengah gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah timur Amerika Serikat, di Washington, D.C., AS, 25 Juni 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Menurut NWS, suhu diperkirakan akan mulai menurun pada Rabu. Di New York, misalnya, suhu tertinggi Kamis akan turun ke 84 derajat Fahrenheit (29 derajat Celsius) dan menjadi 75 derajat Fahrenheit (24 derajat Celsius) pada Jumat. (REUTERS/Kylie Cooper)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |