Menaker Tegas Tak Ada Potongan, Buruh Dapat Transferan BSU Full

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memastikan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025 diberikan secara utuh tanpa potongan sepeser pun kepada para pekerja dan buruh penerima.

"Tidak ada potongan ya. Jadi sesuai dengan anggaran yang kami minta kepada Kementerian Keuangan, sebesar itulah yang kemudian diterima oleh para penerima upah," tegas Yassierli dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Yassierli menjelaskan, prinsip transparansi dan akuntabilitas menjadi landasan utama dalam proses penyaluran bantuan ini. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan verifikasi dan validasi secara ketat sebelum dana disalurkan.

"Kami lebih kepada memastikan bahwa anggaran yang sudah disiapkan oleh pemerintah tadi sampai kepada target yang memang spesifik. Dan itulah yang membuat kita membutuhkan waktu untuk melakukan verifikasi dan validasi," ujarnya.

Ia mengatakan, proses penyaluran harus didukung regulasi dan dokumen administrasi yang lengkap, termasuk penerbitan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) serta petunjuk teknis sebagai aturan turunan. "Karena kita ingin semua proses ini transparan dan akuntabel. Jadi tidak ada potongan, tidak ada apa-apa," tegas Yassierli.

Dalam kesempatan yang sama, Yassierli mengungkapkan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025 telah disalurkan kepada lebih dari 2,45 juta penerima dari total target tahap pertama sebanyak 3,6 juta orang. Bantuan ini menyasar pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau setara upah minimum, dan diberikan sebesar Rp600 ribu untuk dua bulan, dibayarkan sekaligus.

"Tentu kalau kita berbicara karakteristik dari penerima BSU, mereka dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta dan kemudian (di bawah) upah minimum provinsi atau UMP, tentu BSU ini menjadi sesuatu yang penting bagi mereka," kata dia.

Ia juga menyinggung dampak Bantuan Subsidi Upah (BSU) terhadap perekonomian nasional. Menurutnya, subsidi upah ini telah menjadi instrumen andalan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah, yang pada gilirannya akan mendorong konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.

"Dalam diskusi-diskusi sebelumnya di Kemenko Perekonomian, memang sangat membantu dalam meningkatkan daya beli buruh dan pekerja. Jadi kalau daya belinya meningkat, maka kemudian dampak terhadap pertumbuhan ekonomi itu bisa sebenarnya secara langsung," jelasnya.

Adapun program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sendiri telah dijalankan selama empat tahun berturut-turut dan kembali digulirkan sebagai bagian dari kebijakan stimulus ekonomi Presiden Prabowo Subianto untuk triwulan II tahun 2025. Pemerintah menargetkan sebanyak 17 juta penerima bantuan di seluruh Indonesia.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Diumumkan Bulan Depan, Ini Daftar Penerima Bantuan Subsidi Upah 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |