Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Erick Thohir mengatakan, Danantara akan serius mengelola dana untuk mengembangkan aset-aset perusahaan pelat merah.
Erick mengatakan melalui Danantara Investment Management yang bertugas melakukan investasi dari aset BUMN akan menetapkan Holding Investasi Danantara dengan menujuk salah satu BUMN di bidang investasi.
"Saya sudah tanda tangan. Nanti proses, mudah-mudahan 1-2 minggu jadi," kata Erick dalam rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (20/5).
Dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer Danantara sekaligus Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mengatakan, Holding Investasi tersebut akan menginvestasikan dividen BUMN sebesar Rp 170 triliun per tahun.
Nantinya, kata Dony, dividen itu disetorkan oleh Holding Operasional atau Danantara Asset Management setiap tahunnya kepada Holding Investasi.
"Saya punya komitmen dengan Presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management," ujarnya Dony acara Outlook Ekonomi DPR di Menara Bank Mega Jakarta.
Dony memastikan, pengelolaan investasi yang dilakukan Danantara Investment Management tak akan mempengaruhi kinerja BUMN. Sebab, pengelolaan operasional BUMN dilakukan pihaknya secara terpisah.
"Jadi kita memisahkan dari awal, seperti tadi pertanyaan apakah nanti risikonya akan menyeret-nyeret BUMN, itu sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu super holding sendiri namanya Danantara Asset Management," pungkasnya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Butuh Investasi USD 7 Miliar, PGE Mau Gandeng Danantara
Next Article Danantara Segera Dibentuk, Dipegang Langsung Erick Thohir