China Bawa Petaka Besar Buat Driver Online, RI Bisa Kena

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi mobil otomatis (autonomous vehicles/AV) kian pesat dan kompetitif. Perusahaan teknologi asal China dan Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong meluncurkan inisiatif untuk mengekspansi layanan AV dalam bentuk taksi otomatis (robotaxi).

Startup pengemudian otomatis (self-driving) WeRide asal China pada pekan ini mengumumkan kemitraan strategis bersama Tencent Cloud untuk menggenjot pengoperasian robotaxi komersial berskala besar.

Tak tanggung-tanggung, keduanya berencana menghadirkan solusi smart driving untuk pasar global, dikutip dari Reuters, Rabu (21/5/2025).

"Unit Cloud Tencent akan mengandalkan infrastruktur cloud global dan pengalaman operasionalnya untuk menyediakan layanan cloud yang patuh dan terlokalisasi di luar negeri kepada WeRide dalam membangun jaringan operasi smart driving yang efisien dan stabil," tertera dalam pernyataan Tencent.

Hal ini mengindikasikan WeRide akan makin kencang melebarkan sayap di pasar internasional, tak hanya fokus menggarap pasar domestik di China.

Sebelumnya, Uber mengumumkan investasi senilai US$100 juta ke WeRide untuk membangun ekosistem robotaxi di beberapa kota di Eropa dan AS pada awal Mei ini.

Kemitraan Uber dan WeRide terjalin pertama kali pada 2024 lalu, ketika keduanya meluncurkan layanan robotaxi komersi di Abu Dhabi.

Perkembangan robotaxi yang kian meluas di luar AS dan China kembali memunculkan kekhawatiran akan punahnya pekerjaan driver online. Pasalnya, peran mereka sudah diganti dengan mobil yang bisa mengemudi sendiri untuk mengantar penumpang.

Ekspansi gila-gilaan perusahaan AS dan China tak menutup kemungkinan akan sampai ke Indonesia. Namun, tentunya perusahaan-perusahaan robotaxi masih harus menghadapi tantangan regulasi di tiap negara.

Perkembangan robotaxi di China tumbuh subur karena regulasi di Negeri Tirai Bambu tersebut terbilang lebih fleksibel. Di AS, perusahaan teknologi harus melewati tahap uji coba berkali-kali hingga mendapat izin untuk mengoperasikan Robotaxi.

Hingga kini, baru Waymo yang mendapat izin komersil untuk layanan robotaxi di beberapa wilayah AS. Sementara itu, Tesla masih berupaya untuk mendapat izin serupa. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Beban Pajak Hingga Persaingan Harga "Hantui" Bisnis Telco 2025

Next Article Kiamat Driver Online Nyata, Manusia Sudah Kalah Menurut Survei

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |