Jakarta, CNBC Indonesia — Investor kawakan Warren Buffett diketahui melepas saham dua bank, yakni Citigroup dan Nu Holdings pada kuartal pertama tahun 2025. Sebagai gantinya, Berkshire justru menambah tajam investasinya pada saham Pool Corp, distributor produk kolam renang yang telah naik 34.770% sejak IPO.
Setiap kuartal, pasar keuangan menanti rilis dokumen 13F Berkshire Hathaway yang dilaporkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat. Dokumen ini memuat portofolio saham milik Warren Buffett dan timnya pada akhir kuartal, termasuk saham yang dibeli dan dijual selama tiga bulan.
Namun, laporan kali ini terasa istimewa karena bisa jadi menjadi yang terakhir kalinya pasar melihat jejak investasi langsung Buffett. Investor legendaris itu dijadwalkan mundur dari jabatannya pada akhir 2025, menandai berakhirnya era salah satu investor paling berpengaruh di dunia.
Citigroup pernah menjadi salah satu andalan Buffett di sektor perbankan AS. Ia membeli saham bank ini pada 2022, padahal sebelumnya terakhir kali memilikinya pada 2001.
Citigroup dipandang cocok dengan strategi value investing Buffett karena valuasinya yang rendah dibanding nilai buku. Meski berkinerja di bawah bank besar lainnya sejak krisis 2008, saham Citi tetap sempat menguat sejak dibeli Berkshire.
Berkshire membeli mayoritas saham Citigroup di harga rata-rata US$ 53,40 per lembar pada 2022. Harga rata-rata saham Citi saat dilepas pada kuartal IV-2024 dan kuartal I-2025 berada di kisaran US$ 71,68.
Beberapa analis menilai keputusan Buffett melepas Citigroup terlalu dini. Padahal, transformasi yang dilakukan CEO Jane Fraser sejak 2021 dinilai masih berada di jalur yang tepat.
Namun, belakangan Buffett memang terlihat mulai menjauhi sektor perbankan. Ia telah melepas atau mengurangi porsi di banyak saham bank dalam portofolionya dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah itu diduga mencerminkan kekhawatiran Buffett terhadap potensi resesi ekonomi. Sektor perbankan memang dikenal bersifat siklikal dan rentan saat ekonomi melemah.
Selain Citigroup, Buffett juga menjual seluruh sahamnya di Nu Holdings, bank digital asal Brasil. Berkshire awalnya berinvestasi sebesar US$500 juta saat IPO perusahaan ini, dengan valuasi US$30 miliar.
Setelah itu, kepemilikan saham Nu digandakan sebelum akhirnya dijual secara bertahap pada kuartal IV-2024 dan kuartal I-2025. Saat dijual, rata-rata kapitalisasi pasar Nu sudah menembus US$60 miliar.
Nu Holdings berkembang pesat di Brasil dan Amerika Latin dengan menawarkan layanan perbankan berbiaya rendah. Pendekatan ini memungkinkan mereka menjaring nasabah dengan cepat dan efisien.
Hingga akhir kuartal I, Nu tercatat memiliki hampir 119 juta pengguna aktif bulanan. Bank digital ini bahkan telah melayani hampir 60% populasi dewasa Brasil.
Meskipun valuasinya masih relatif murah dengan price to earnings forward di bawah 18 kali, beberapa risiko mulai muncul. Kredit bermasalah meningkat dan ada kekhawatiran perlambatan ekonomi Brasil di paruh kedua 2025.
Sementara itu, di saat menjual saham-saham bank, Buffett justru mempertebal kepemilikannya di Pool Corp. Pada kuartal I-2025, Berkshire meningkatkan investasinya sebesar 145% di perusahaan ini.
Pool Corp merupakan distributor global produk kolam renang yang sahamnya telah melonjak lebih dari 34.770% sejak IPO pada 1995. Meski demikian, kontribusi saham ini terhadap total portofolio Berkshire masih kecil, hanya 0,2%.
Waktu pembelian ini cukup mengejutkan karena kinerja keuangan Pool sedang tidak optimal. Laba per saham dan pendapatan bersih pada kuartal I-2025 meleset dari ekspektasi analis.
Meski begitu, manajemen Pool tetap menaikkan panduan kinerja tahun 2025 secara konservatif. Hal ini menunjukkan keyakinan mereka terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Sebagian analis memang menurunkan target harga saham Pool setelah laporan keuangan terbaru. Dari 10 analis, hanya tiga yang merekomendasikan beli, sementara enam menyarankan tahan, dan satu menjual.
Dengan valuasi hampir 29 kali laba per tahun depan, saham Pool tidak tergolong murah. Namun, imbal hasil arus kas bebas yang mencapai 4% dianggap solid meski bukan yang paling menarik.
Perusahaan ini mengklaim sebagai distributor produk kolam renang terbesar di Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Sektor ini dinilai cukup tahan terhadap siklus ekonomi, terutama layanan perawatan kolam yang tetap dibutuhkan meski terjadi resesi.
Pool juga dikenal sangat menguntungkan dan telah meningkatkan pembelian kembali sahamnya. Langkah ini menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap masa depan perusahaan dan bisa menjadi alasan Buffett kembali masuk.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dari Rugi Jadi Untung, Ini Jurus BPD Hadapi Ketidakpastian
Next Article 2 Strategi Jitu Investasi Saham Warren Buffett, Investor 'Auto Cuan'