Jakarta, CNBC Indonesia - Kisah kawin campur bukan cuma milik masyarakat modern. Nenek moyang manusia, Homo sapiens, juga melakukan kawin silang dengan spesies hominin lain, Neanderthal.
Temuan ini kembali mengemuka lewat penelitian terbaru soal lokasi pasti terjadinya percampuran genetik tersebut. Ilmuwan kini mengarah pada satu titik kunci di masa lalu, yakni Pegunungan Zagros.
Para ilmuwan melakukan penelitian lewat data distribusi geografi kedua spesies di wilayah Asia bagian barat daya dan selatan Eropa di waktu percampuran genetika antara Homo sapiens dan Neanderthals, yaitu di era Pleistosen (zaman es) akhir.
Data distribusi tersebut menunjukkan lokasi tempat kedua spesies ditemukan pernah hidup pada waktu yang sama dan berpotensi melakukan perkawinan silang adalah di Pegunungan Zagros. Zagros adalah barisan pegunungan di dataran Persia yang membentang antara perbatasan Iran, bagian utara Irak dan wilayah tenggara Turki.
Peneliti menyatakan Pegunungan Zagros adalah tempat ideal untuk pertemuan kedua spesies. Wilayah di Zagros memiliki keanekaragaman hayati dan topografi yang bisa menopang populasi manusia. Selain itu, posisinya pas sebagai jembatan penghubung antara wilayah Palearktik yang dingin dengan wilayah Afrotropik yang hangat pada momen pergeseran iklim di Zaman Es.
Di lokasi tersebut, ilmuwan juga banyak menemukan bukti arkeologi dan genetik terutama dari kedua jenis hominin yaitu Neanderthals dan Homo sapiens.
Jejak percampuran genetik Neanderthal di dalam Homo sapiens modern telah terungkap sejak 2010, setelah sekuens genomik Neanderthal berhasil dipetakan seluruhnya.
Berdasarkan peta genom Neanderthals, peneliti menyimpulkan bahwa 1 hingga 4 persen dari genom manusia modern, kecuali populasi Afrika, berasal dari Neanderthals.
Genom yang diturunkan Neanderthals membentuk rupa dan kelakuan manusia modern, mulai dari hidung lebih besar hingga kerentanan terhadap Covid-19.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Nenek Moyang Raksasa Penghuni RI Ditemukan di Gigi Asal China