Literasi dan Inklusi Jadi Tantangan Industri Asuransi

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara menyebut liberasi dan inklusi masih menjadi tantangan industri asuransi. Hal ini pun menjadi sorotan dalam ajang tahunan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025.

"Tantangan pertama adalah inklusi dan literasi. Memang ini salah satu bentuk dari literasi, proses bagaimana kita membuat isu-isu asuransi menjadi sesuatu yang familiar dan ditangkap bukan cuma kami sebagai pelaku industri," ungkap dia dalam Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025, Kamis (23/5/2025).

Untuk diketahui survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa tingkat indeks literasi asuransi pada tahun 2024 meningkat menjadi 76,25% dari posisi 2022 sebesar 31,72%. Sementara itu, indeks inklusi asuransi pada tahun 2024 tercatat 12,21% atau turun dari tahun 2022 di level 16,63%.

Rendahnya inklusi asuransi ini terjadi disebabkan oleh kurangnya kepercayaan terhadap industri asuransi dan pemahaman terhadap produk asuransi.

Di sisi lain para pelaku industri asuransi pun menghadapi tantangan, yakni teaching dan engagement. Untuk itu, dia mengimbau pelaku industri asuransi bekerja sama dengan sektor industri lain.

"Siber dan IT kita mau bekerja sama dengan orang lain, supaya engagement tinggi, supaya kami relevan dengan bangsa ini dan literasi akan naik," tegas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menegaskan pentingnya kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam membentuk arah masa depan industri perasuransian nasional.

"Masa depan industri perasuransian Indonesia bukan sesuatu yang kita tunggu, melainkan sesuatu yang harus kita bentuk bersama, secara kolektif, progresif, dan terarah. Di tengah tantangan global, disrupsi digital, dan perubahan kebutuhan masyarakat, transformasi menyeluruh di sektor ini adalah sebuah keniscayaan. Dengan tata kelola yang kuat, inovasi berbasis teknologi, dan kolaborasi erat antara regulator dan pelaku industri, saya yakin industri perasuransian dapat menjadi pilar utama ketahanan ekonomi nasional," ungkap Ogi.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Asing Kuasai Asuransi RI - Program Asuransi Wajib, Ini Kata DAI

Next Article Video: Strategi DAI Hadapi Lonjakan Klaim di Bisnis Asuransi Kesehatan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |