Kinerja Moncer! Pertamina NRE Cetak Laba Rp1,39 Triliun di Tahun 2024

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Power & New Renewable Energy PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) catat capaian kinerja keuangan dan operasional yang positif sepanjang tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan Pertamina NRE Dicky Septriadi menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen untuk menerapkan aspek keberlanjutan dan efisiensi operasional.

Sepanjang 2024, pendapatan Pertamina NRE mencapai US$ 416,8 juta setara Rp 6,79 triliun (asumsi kurs Rp 16.297 per US$). Angka tersebut terhitung naik 1% dibandingkan tahun 2023 lalu. Sedangkan, laba bersih sepanjang 2024 tercatat US$ 85,8 juta setara Rp 1,39 triliun.

Tidak hanya itu, pada aspek operasional, Pertamina NRE menunjukkan performa yang solid. Total kapasitas terpasang pembangkit mencapai 2.502,12 Mega Watt (MW). Produksi listrik juga tercatat meningkat menjadi 8.475 GWh, meningkat signifikan sebesar 55% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5.452 GWh.

"Kinerja positif ini berkat kinerja seluruh insan Perusahaan yang solid dan agresif, serta dukungan dari seluruh stakeholders. Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk melaksanakan strategi Pertamina, yaitu membangun bisnis rendah karbon," jelas Dicky dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (25/6/2025).

Dicky menjelaskan, perusahaan juga berhasil menekan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) hingga 0,22%, di bawah target yang ditetapkan yaitu 1,95%. Angka tersebut menunjukkan semakin kecil capaian EFOR semakin baik lantaran semakin sedikitnya terjadinya gangguan yang menyebabkan pembangkut listrik tidak dapat beroperasi pada kapasitas penuh.

Sedangkan, sisi Equivalent Availability Factor (EAF) sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 97,38%, lebih tinggi 7% dibandingkan target yang ditetapkan yaitu 90,98%. Angka tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi EFA maka semakin baik karena EFA mencerminkan tingkat keandalan pembangkit listrik.

"Di sisi lain kami juga memiliki komitmen penuh untuk menegakkan tata Kelola perusahaan yang baik yang tercermin dari penilaian GCG yang sangat baik, sejalan juga dengan komitmen kami dalam implementasi ESG," imbuh Dicky.

Adapun, pada sisi keselamatan kerja, perusahaan mencatatkan nihil kecelakaan kerja dan fatalitas sepanjang tahun 2024. Dicky mengatakan bahwa tidak terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan kehilangan nyawa atau gangguan kesehatan berat, menunjukkan budaya keselamatan kerja yang terus dijaga dan menjadi prioritas utama perusahaan.

"HSSE tidak hanya menjadi prioritas bagi kami tapi telah menjadi budaya. Kami tidak mentoleransi adanya kelalaian dalam penerapan HSSE dalam melaksanakan pekerjaan," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Pertamina Siapkan Bahan Bakar Baru Andal Pengganti BBM

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |