FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
17 June 2025 09:17

Taiwan tengah mengembangkan pesawat nirawak laut (drone laut) sebagai bagian dari strategi pertahanan baru, menyusul meningkatnya ketegangan dengan China. Uji coba dilakukan di lepas pantai pelabuhan Wushi oleh perusahaan Thunder Tiger, yang memperkenalkan Seashark 800 sebuah drone laut berisi bahan peledak hingga 1.200 kg dan mampu menempuh jarak 500 km. (REUTERS/Ann Wang)

Pengembangan ini terinspirasi dari keberhasilan Ukraina dalam menggunakan drone laut melawan Rusia di Laut Hitam. Taiwan belajar bahwa senjata murah, kecil, dan mudah digerakkan seperti ini bisa sangat efektif dalam menghadapi musuh yang lebih besar dan unggul secara jumlah, seperti China. (REUTERS/Ann Wang)

Thunder Tiger akan memamerkan teknologi ini bersama 11 perusahaan lain dalam pameran Kementerian Pertahanan Taiwan minggu depan. Taiwan juga didukung Amerika Serikat untuk menerapkan strategi “perang asimetris”, dengan fokus pada sistem persenjataan yang efisien dan berbiaya rendah. (REUTERS/Ann Wang)

Badan riset militer Taiwan bahkan sudah mengalokasikan dana sekitar 800 juta dolar Taiwan untuk proyek yang dinamai "Cepat dan Mendadak". Tujuannya menciptakan respons instan dan mengejutkan terhadap potensi serangan militer dari China, yang selama lima tahun terakhir terus meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan. (REUTERS/Ann Wang)