Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Ramai Diserbu

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple dilaporkan berencana untuk mencaplok Perplexity, layanan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) yang merupakan pesaing Google.

Para petinggi Apple dilaporkan telah mengadakan pembicaraan internal terkait hal tersebut, menurut laporan dari Bloomberg News, berdasarkan keterangan orang-orang yang mengetahui diskusi itu.

Pembahasan soal rencana Apple mencaplok Perplexity masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan penawaran, kata laporan Bloomberg. Pasalnya, Apple belum membahas penawaran ini dengan manajemen Perplexity.

"Kami tidak mengetahui adanya diskusi M&A saat ini atau di masa mendatang yang melibatkan Perplexity," kata Perplexity menanggapi permintaan komentar Reuters, dikutip Minggu (22/6/2025).

Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Perusahaan teknologi besar berlomba-lomba menggelontorkan investasi untuk meningkatkan kemampuan AI di tengah kompetisi yang kian sengit.

Bloomberg News juga melaporkan bahwa Meta Platforms mencoba membeli Perplexity pada awal tahun ini. Namun, kabar itu belum terkonfirmasi.

Pada pekan lalu, Meta mengumumkan investasi sebesar US$14,8 miliar ke Scale AI dan menunjuk CEO Scale AI Alexandr Wang untuk memimpin unit superintelijen barunya.

Sebelumnya, Apple dilaporkan berencana untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian yang digerakkan oleh AI, seperti Perplexity AI, ke dalam peramban Safari-nya.

Hal ini berpotensi mengancam kemitraan bisnis antara Apple dan Google yang sudah berlangsung lama. Google selama ini membayar Apple untuk menjadikan mesin pencarinya sebagai layanan default di perangkat-perangkat Apple.

Namun, strategi itu kian mendapat tekanan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ) karena dinilai melanggar aturan anti-monopoli.

Sejauh ini, mesin pencari tradisional seperti Google masih mendominasi pangsa pasar global. Kendati demikian, opsi pencarian bertenaga AI yang ditawarkan Perplexity dan ChatGPT makin menonjol dan mengalami peningkatan adopsi pengguna, terutama di kalangan generasi muda.

Perplexity baru-baru ini menyelesaikan putaran pendanaan yang menilai perusahaan itu sebesar US$14 miliar, menurut laporan Bloomberg News.

Google Makin Ditinggal

Sebelumnya, laporan The Verge berkolaborasi dengan tim Research dan Insights dari Vox Media serta Two Cents Insights, mengungkap adanya perubahan tren dalam cara netizen mencari informasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi, termasuk AI.

Laporan tersebut menyimpulkan, kekuatan kini mulai beralih kembali ke tangan pengguna. Masyarakat makin mengutamakan komunitas yang memiliki nilai dan kredibilitas tinggi dalam menyerap informasi yang dapat dipercaya.

"Teknologi warisan seperti Google dan platform sosial lainnya mulai kehilangan kepercayaan masyarakat. Banyak orang yang beralih ke chatbot AI dan komunitas kecil, serta platform semacam TikTok," kata laporan The Verge.

Kesimpulan yang didapat The Verge dan mitranya dihasilkan dari survey 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat. Secara angka, 42% mengatakan mesin pencari seperti Google makin tak berguna.

Sebanyak 66% mengatakan kualitas informasi di internet kian buruk dan sulit mencari sumber informasi yang bisa diandalkan. Sebanyak 55% memilih bertumpu pada komunitas mereka untuk mencari informasi terbaru, lebih dari platform pencarian seperti Google.

Sementara itu, 52% telah beralih ke chatbot AI dan platform alternatif seperti TikTok untuk mencari informasi, ketimbang mengandalkan Google.

Menurunnya tingkat kepercayaan pengguna internet terhadap Google tidak datang dari ruang hampa. Sebanyak 76% responden mengatakan lebih dari seperempat hasil pencarian mereka di Google ketika hendak belanja online menunjukkan konten bersponsor atau sengaja dipromosikan secara berbayar.

Hanya 14% dari konten bersponsor tersebut yang dinilai benar-benar membantu pengalaman pencarian pengguna.

Sebanyak 61% Gen Z dan 53% milenial mengatakan mereka menggunakan tool AI untuk menggantikan Google dalam mencari informasi terkait topik yang spesifik.

Saat ini, sudah banyak tool AI yang beredar di pasaran dan bisa dijadikan alternatif pengganti mesin pencari Google. Selain Perplexity dan OpenAI yang populer, ada juga mesin pencari AI yang relatif belum banyak terdengar. Misalnya iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Aplikasi Pengganti Google Made in China Makin Canggih, AS Kudu Waswas

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |