Foto Internasional
Reuters, AFP, U.S. Strategic Command, CNBC Indonesia
22 June 2025 12:00

Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat (AS) terlibat dalam serangan terhadap situs nuklir Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat AS kepada Reuters, Sabtu (21/6/2025) malam waktu AS. Pesawat itu terlibat dalam sebuah operasi di tiga lokasi nuklir yang terletak Fordow, Natanz, dan Esfahan. namun kerusakan besar difokuskan pada fasilitas nuklir yang berada di Fordow. (U.S. Strategic Command)

"Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan," tulis Trump di media sosial dikutip CNBC International. (via REUTERS/Staff Sgt. Joshua Hastings/USAF)

Sebelumnya pada hari Sabtu, beberapa pembom siluman B-2 Angkatan Udara AS meninggalkan Missouri, menuju barat melintasi Samudra Pasifik. Pesawat-pesawat besar itu merupakan satu-satunya pesawat AS yang mampu membawa GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom seberat 30.000 pon yang dikenal sebagai "penghancur bunker." (U.S. Strategic Command)

Desain untuk bom GBU-57 MOP ini ini dimulai pada awal 2000-an, dan pesanan untuk 20 unit yang ditempatkan pada Boeing pada tahun 2009. Bom GBU-57 didesain khusus untuk menghancurkan target yang terlindungi. (via REUTERS/U.S. Air National Guard)

Dengan panjang 6,6 meter, bom ini memiliki lapisan baja keras dan peledak berpemicu khusus yang tidak langsung meledak saat menabrak permukaan. Senjata ini akan menembus lapisan beton dan batu sebelum meledak tepat di target terdalam. (via REUTERS/U.S. Air National Guard)

Sementara itu, sejumlah situs nuklir Iran sendiri disebutkan berada di dalam tanah. Kedalaman situs ini pun disebutkan mencapai ratusan meter, yang membuatnya sulit ditembus sejumlah bom selain dengan GBU-57 ini. "Anda butuh menjatuhkan dua bom pada lokasi yang sama, dan kemungkinan harus beberapa kali," ujar pakar militer dari National Defense University AS, David Des Roches. (by DOD/AFP)