Ajang Formula E Pamer Inovasi Elektrifikasi untuk Perubahan Iklim

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ajang Formula E Sarinah Jakarta E-Prix 2025, di kawasan Ancol, Jakarta Utara, sukses digelar pada Sabtu (21/6). Ajang balapan merupakan bagian dari ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11.

Jakarta E-Prix 2025 menampilkan mobil balap listrik generasi terbaru, yaitu Gen3 Evo. Mobil tersebut diperkenalkan sejak musim 2024 dan membawa sejumlah pembaruan dari sisi performa dan teknologi.

Gen3 Evo diklaim mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 322 kilometer per jam dan berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari dua detik. Dalam mode balap, mobil ini menghasilkan daya sebesar 300 kW dan mode serang mencapai 350 kW.

Chief Technology Officer Formula E, Dan Cherowbrier memaparkan beberapa tantangan dalam menyediakan teknologi listrik untuk gelaran ini. Menurut dia tantangan tersebut berkaitan dengan perubahan iklim yang menyebabkan kelembapan udara.

"Tantangan terbesar kami saat ini adalah perubahan iklim yang akan kami hadapi. Jadi di sini, kelembaban udaranya. Kami benar-benar berjuang melawan kelembaban udara," ungkap dia di area sirkuit Sarinah Jakarta E-Prix 2025, Sabtu (21/6/2025).

Dengan tantangan ini, pihaknya menyediakan unit pendingin untuk mengatasi kelembapan udara agar peralatan tetap dingin.

"Apa yang kami lakukan adalah mengubah peralatan menjadi sangat kecil agar ringan, yang membantu pengangkutan kami, yang menjaga agar beban tetap rendah," terang Cherowbrier.

"Tetapi itu berarti tidak banyak aliran udara di dalam. Jadi kami harus menjaganya tetap dingin. Kami berjuang dengan itu," tambah dia.

Dengan demikian, kata Cherowbrier, paparan sinar matahari dari daerah tropis bukanlah merupakan masalah utama.

"Jadi ada beberapa mitra lain, yang benar-benar berinvestasi dalam materi untuk mencoba dan mencerminkan hal itu dan hal-hal seperti itu," ujar dia.

Sebagai informasi ABB FIA Formula E World Championship menjadi wajah uji teknologi mobilitas listrik, infrastruktur pintar, dan otomasi industri yang dikembangkan ABB. Teknologi ini juga diterapkan di berbagai sektor di Indonesia, guna menurunkan emisi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempercepat transisi menuju sistem energi 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |