Dirut Pertamina Blak-Blakan: Butuh Waktu 40 Hari Impor Migas dari AS

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) sedang mengkaji penambahan impor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS). Hal ini sebagai respon terhadap kebijakan tarif perdagangan baru antara AS dengan Indonesia.

Sebagaimana diketahui, saat ini porsi impor minyak RI dari AS hanya mencapai 4% dari kuota impor secara keseluruhan.

Nah, di tengah rencana penambahan impor migas dari AS itu, Pertamina sedang menghitung risiko dan dampaknya, termasuk diantaranya adalah perihal waktu pengiriman.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyebutkan bahwa pihaknya terus mendukung upaya pemerintah dalam bernegosiasi dengan AS, salah satunya dengan mempertimbangkan pengalihan porsi impor migas dari negara lain menjadi dari AS.

Namun, Simon mengatakan bahwa jarak AS dengan Indonesia terpaut hingga 40 hari untuk bisa mengantar migas. Hal itu dinilai jauh lebih lama dibandingkan jika Indonesia mengimpor dari negara-negara Timur Tengah.

"Risiko utama adalah dari sisi jarak dan waktu pengiriman dari Amerika Serikat yang jauh lebih panjang yaitu sekitar 40 hari dibandingkan sumber pasokan dari Timur Tengah ataupun negara Asia," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Dampaknya, Simon menyebutkan bahwa ketahanan stok energi nasional bisa terganggu terlebih jika diiringi oleh kendala faktor cuaca dalam proses pengiriman migas dari AS.

"Karena itu, Pertamina saat ini sedang melakukan kajian komprehensif mencakup aspek teknis, komersial, dan risiko operasional untuk memastikan bahwa skenario peningkatan suplai dari Amerika Serikat dapat dilakukan secara efektif," tambahnya.

Maka, diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah dalam bentuk payung hukum sebagai dasar pelaksanaan kerjasama suplai energi untuk RI.

"Komitmen kerjasama secara G2G antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat akan memberikan kepastian politik dan regulasi dan selanjutnya dapat diturunkan ke dalam bentuk kerjasama bisnis to bisnis di level teknis dan operasional antar perusahaan," tutupnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina hingga Shell Kompak Turunkan Harga BBM

Next Article Tanggapi Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak, Dirut Pertamina Minta Maaf

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |