Wamensos Sebut Sekolah Rakyat Membangun Harapan Warga Miskin

7 hours ago 1

Jakarta -

Sekolah Rakyat sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncur pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Tak sekadar memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas, Sekolah Rakyat menjadi secercah harapan untuk keluar dari jerat kemiskinan.

"Yang lebih penting lagi (adalah) membangun harapan, semangat baru bagi orang-orang miskin yang selama ini tidak bisa membayangkan bahwa anaknya bisa sekolah dan dia diberdayakan," ujar Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).

Hal ini disampaikannya dalam acara Diskusi Redaksi (Diksi) bertema "Sekolah Tanpa Sekat: Menembus Batas Lewat Sekolah Rakyat" yang diselenggarakan Komdigi di Amanaia Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/6) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengungkapkan mengentaskan kemiskinan memang menjadi tujuan utama Sekolah Rakyat. Sekolah ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi dan memuliakan warga miskin. Lantaran itu, program ini dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, yang masuk desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Sekolah Rakyat itu dimaksudkan oleh Pak Presiden, dalam rangka memotong transmisi kemiskinan dan memuliakan orang-orang miskin," jelas Agus.

Selain pendidikan gratis, pemerintah juga akan memberdayakan orang tua siswa sekolah rakyat dengan program-program pemberdayaan lintas kementerian serta memperbaiki rumah mereka yang tidak layak huni. Pasalnya, berdasarkan data Kemensos, mayoritas orangtua siswa Sekolah Rakyat berpenghasilan Rp 1 juta-Rp2 juta per bulan dan bekerja di sektor informal.

Lebih lanjut, Agus menuturkan pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan.

Presiden Prabowo pun menargetkan kemiskinan ekstrem turun hingga nol persen pada 2026, dan angka kemiskinan nasional di bawah lima persen pada 2029. Untuk itu, intervensi sosial harus berbasis data yang solid dan terverifikasi, yaitu DTSEN.

Mengingat pentingnya pangkalan data ini, Kemensos pun mengerahkan sekitar 34 ribu pendamping PKH untuk melakukan ground checking kepada keluarga penerima manfaat. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat akurasi data DTSEN, yang menggantikan sistem data sebelumnya yang terfragmentasi di banyak kementerian.

"Kemensos sudah melakukan ground check (melalui) pendamping PKH sekitar 34 ribu, (yang langsung) ke keluarga penerima manfaat," ungkapnya.

Data Susenas 2021 menunjukkan 76 persen keluarga mengakui alasan ekonomi sebagai penyebab anak putus sekolah. Sementara data BPS 2024 menyebut 74,51 persen kepala rumah tangga miskin ekstrem hanya berpendidikan SD ke bawah.

Di samping itu, Indonesian Family Life Survey juga mencatat 64,46 persen anak dari keluarga miskin, akan tetap berada dalam kategori miskin di masa depan.

"Kalau orang tuanya tukang becak, anaknya tidak harus ikut jadi tukang becak. Pak Prabowo mengatakan kita harus melakukan pergerakan untuk memotong transmisi kemiskinan dan memuliakan orang-orang miskin dengan Sekolah Rakyat," tegas Agus.

Pada tahap awal, sebanyak 100 Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada bulan depan, menampung 9.755 siswa, dengan 1.554 guru dan 3.390 tenaga pendidik.

Sekolah berkonsep asrama (boarding school) ini menyediakan pendidikan setingkat SD, SMP, dan SMA lengkap dengan ruang belajar, asrama, fasilitas olahraga dan tempat ibadah. Standar lahan minimum per sekolah adalah 8,5 hektare.

"Rencananya pada 14 Juli siswanya sudah masuk, gurunya juga sudah tersedia kepala sekolah, tenaga pendidikan. Termasuk fasilitas-fasilitas pendidikan harus sudah siap," kata Agus.

Kurikulumnya pun disusun dalam tiga tahap yakni, program persiapan (fisik, mental, akademik) berbasis talent mapping, program akademik (intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler), serta penguatan karakter, spiritualitas, nasionalisme, dan bahasa.

Selain tahap awal 100 titik, pemerintah juga tengah menyiapkan tambahan Sekolah Rakyat dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Tenaga Kerja dan 45 gedung milik pemerintah daerah.

Ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di 514 kabupaten/kota untuk menjangkau hingga 500.000 anak dari keluarga miskin secara nasional.

"Juli ini kita sudah aman 100 (Sekolah Rakyat) dan sekarang sedang kita persiapkan membangun 100 (Sekolah Rakyat). Pak Presiden minta minimal 20.000 siswa khusus untuk orang-orang miskin dan miskin ekstrem," pungkas Agus.

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |