Usai Tembaki Warga Gaza, Kini Israel Diduga Campur Tepung Bantuan pakai Narkoba

4 hours ago 3

Jakarta -

Nasib miris warga Gaza seakan tak habis-habis. Usai digempur saat antre bantuan makanan, kini muncul dugaan ada campuran pil narkotika dalam kantong tepung untuk penduduk terdampak perang. Hal ini dinilai bentuk kejahatan baru yang menargetkan warga sipil.

Dilansir Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif. Israel dituding ingin merusak warga sipil Gaza dari dalam.

"Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam," kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang apoteker yang juga penulis di Gaza, Omar Hamad, menerangkan bahwa Israel telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.

"Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya," katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.

Komite Anti-Narkoba di Gaza pun mewanti-wanti warga untuk hati-hati serta memeriksa makanan 'perangkap maut' dari pusat bantuan AS-Israel. Warga Gaza pun diminta segera melapor jika menemukan zat asing apapun.

Sebelumnya diketahui, ratusan warga Palestina tewas dalam waktu satu bulan di area pusat pembagian makanan. Ratusan warga tewas karena ditembaki oleh sejumlah tentara Israel. Dalam pengakuannya, tentara Israel mengklaim diperintah untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan.

Tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel, Haaretz bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

Namun, klaim ini telah dibantah oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz. Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai "kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer".

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengutuk 'persenjataan makanan' Israel di Gaza yang dinilai sebagai kejahatan perang. PBB pun mendesak militer Israel untuk berhenti menembaki orang-orang yang mengantre makanan.

Berdasarkan data PBB, lebih dari 410 warga Palestina telah tewas dan sedikitnya 3.000 orang terluka karena militer Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mencapai titik distribusi bantuan atau mereka yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

"Orang-orang yang putus asa dan lapar di Gaza terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau berisiko dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan," kata kantor hak asasi manusia PBB dalam catatan tertulis yang diberikan sebelum pengarahan pada hari Selasa (24/6).

Pembahasan selengkapnya terkait gempuran Israel di Gaza akan dibahas dalam program detikPagi edisi Senin (30/6/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |