Terlalu Lama Duduk Bikin Otak Menyusut, Mitos atau Fakta?

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Duduk mungkin merupakan cara yang nyaman dan mudah untuk menghabiskan sebagian besar waktu kita. Namun kebiasaan duduk terlalu lama ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak.

Studi terbaru menyebutkan, duduk terlalu lama bisa menyebabkan penyusutan otak, dan olahraga rutin belum tentu cukup untuk mencegahnya. Penelitian kolaboratif antara Vanderbilt University, University of Pittsburgh, dan Seoul National University mengungkapkan, perilaku sedentari alias terlalu sering duduk atau berbaring, berisiko menyebabkan gangguan kognitif dan penyusutan otak, khususnya pada orang berusia di atas 50 tahun.

"Mengurangi risiko Alzheimer tidak cukup hanya dengan olahraga sekali sehari," kata ahli saraf dari University of Pittsburgh, Marissa Gogniat seperti dilansir laman Science Alert di Jakarta, Rabu (21/5/2025)

"Mengurangi waktu duduk, bahkan jika Anda rutin berolahraga, tetap penting untuk menurunkan risiko Alzheimer," ujarnya menambahkan.

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut sekitar 404 partisipan dan memantau aktivitas fisik mereka selama satu minggu menggunakan alat pelacak. Selama tujuh tahun berikutnya, mereka menjalani serangkaian tes kognitif dan pemindaian otak.

Sebanyak 87% dari peserta sudah memenuhi rekomendasi olahraga minimal 150 menit per minggu. Namun hasilnya mereka yang lebih banyak duduk, tetap menunjukkan fungsi kognitif yang lebih buruk.

Mereka menunjukkan gejala awal kerusakan otak, terutama pada area hipokampus atau bagian otak penting untuk memori, dan salah satu yang pertama rusak akibat Alzheimer. Data juga menunjukkan, dampak negatif duduk terlalu lama lebih kuat dirasakan oleh mereka yang punya risiko genetik lebih tinggi terhadap Alzheimer.

"Penelitian ini menekankan pentingnya mengurangi waktu duduk, terutama bagi lansia yang memiliki risiko genetik tinggi terhadap Alzheimer," ujar ahli saraf dari Vanderbilt University Medical Center, Angela Jefferson.

Meski belum membuktikan hubungan sebab akibat secara langsung, hasil studi ini memperkuat bukti bahwa mengurangi durasi duduk bisa lebih efektif mencegah penuaan otak dibanding hanya menambah waktu olahraga. Meski, ini bukan berarti kita boleh meninggalkan olahraga, aktivitas fisik tetap memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental termasuk menjaga ketajaman otak.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Alzheimer's & Dementia. Ini pun menjadi bahan pertimbangan penting bagi para ahli kesehatan dan peneliti. "Penting untuk meneliti dampak gaya hidup terhadap kesehatan otak seiring bertambahnya usia," kata Jefferson.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article 6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin IQ Turun & Otak Tumpul

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |