Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyinggung negara Eropa yang gencar menyerukan larangan penggunaan batu bara. Hal itu sangat mengherankan, karena permintaan Eropa terhadap batu bara cukup besar.
"Kamu bilang kamu nggak boleh pakai batu bara? Oke. Tapi di saat bersamaan Eropa minta batu bara di negara kita. Gimana itu coba?" ujar Bahlil, di JCC Senayan Jakarta, Selasa (2/6/2025).
"You larang kita nggak boleh pakai batu bara. Tapi you minta batu bara di kita. Jadi kita dikasih energi yang mahal, energi murahnya untuk mereka. Baru dibilang yang murah itu katanya kotor," cetus Bahlil.
Bahlil mengatakan, Indonesia harus memprioritaskan kedaulatan energi nasional. Batu bara saat ini masih menjadi salah satu bahan bakar murah untuk pembangkitan listrik.
"PLTU itu kan bisa ditangkap carbon capture-nya. Bisnis baru lagi itu. Jadi jangan dikira kita nggak paham, udah paham betul ini barang," sebutnya.
Bahlil mengungkapkan, alasan pengembangan listrik dari energi baru terbarukan di Indonesia sedikit di bawah target. Itu karena jaringan listrik yang dimiliki belum sampai pada titik-titik di mana sumber energi baru terbarukan berada.
"Jadi Bapak Ibu semua, energi baru terbarukan dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) itu betul-betul kita dorong secara masif. Dan ini jelas per tahun, per wilayah. Lima tahun pertama berapa. Dan kita akan bangun kurang lebih sekitar 48.000 kilometer sirkuit untuk transmisi atau 8.000 km," jelasnya.
"Ini kita lakukan tujuannya apa? Agar industri-industri yang akan dibangun di Indonesia Insyaallah ke depan memakai energi baru terbarukan, untuk kemudian produknya akan kompetitif dan harganya lebih baik di pasar global," pungkasnya.
(rob/wed)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bahlil Minta Setop Bahas Rencana Pensiunkan Batu Bara
Next Article Pecah Rekor! Produksi Batu Bara RI di 2024 Tembus 836 Juta Ton