Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri membeberkan sejumlah alasan mengapa investor tidak perlu khawatir terhadap kondisi Indonesia.
Di antaranya, dia menyebut soal Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang saat diumumkan pendiriannya menimbulkan banyak pertanyaan dari para investor. Namun kini, sudah terbentuk tata kelola dan manajemen.
"Mereka [Danantara] menempatkan orang-orang seperti Ray Dalio, Jeff Sachs sebagai penasihat, atau Chapman Taylor, misalnya, pasar mulai percaya bahwa, pemerintah setidaknya serius, setidaknya dalam masalah tata kelola. Jadi ini benar-benar kombinasi dari eksternal dan juga internal," terang Chatib di acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Selanjutnya, dia menyebut soal tren penguatan rupiah belakangan ini. Dari yang sempat mendekati Rp17.000 pada awal tahun, kini sudah berada di sekitar Rp16.400.
"Tapi menurut saya, kalau kita memberikan semacam kepercayaan lebih di sisi domestik, anda akan mengekspektasikan lebih banyak apresiasi rupiah, ya," ucap Chatib.
Kemudian, mantan Menteri Keuangan RI itu menyinggung soal adanya kekhawatiran pasar tentang defisit APBN. Mereka mengkhawatirkan jumlah beban biaya dari banyaknya program pemerintah, dan mempertanyakan apakah defisit anggaran akan melampaui 3%.
"Saya akan bilang tidak, saya rasa tidak. Dan taruhan saya, kita akan lihat apa yang sebenarnya terjadi. Pada akhir tahun ini, saya yakin defisit anggaran akan tetap di sekitar 2,4% terutama karena harga minyak tetap sekitar US$50 hingga US$60,"
Maka demikian, Chatib mengatakan investor tidak perlu khawatir tentang defisit APBN.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Asing Masih Keluar, Seberapa Kuat IHSG Pertahankan Level 6.700?
Next Article BI Umbar Jurus Bantu Prabowo Benahi Momok yang Ditakuti Investor