IHSG Ambruk Tapi 6 Saham Ini Malah Terbang: Apa Rahasianya?

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan pasar saham Tanah Air pada perdagangan hari ini kurang menggairahkan. Sebagian investor pun harus gigit jari karena semua sektor pada perdagangan sesi I kompak melemah. Akan tetapi bukan berarti semua saham ikut melemah.

Pada perdagangan sesi I Kamis (19/5/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berada di zona merah dengan pelemahan 1,41% di level 7.007,82. Kejatuhan IHSG ini telah terjadi selama tujuh hari beruntun.

Banyak faktor yang cenderung negatif dan tak sesuai harapan investor yang akhirnya mendorong aksi jual di pasar saham.

Pertama mulai dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025 yang memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%.

Sejalan dengan keputusan ini BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada level 4,75%, dan suku bunga Lending Facility tetap di level 6,25%.

Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kedua, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% bulan ini. Namun, The Fed masih memberikan sinyal pemangkasan dua kali hingga Desember 2025.
Ketiga, pergerakan pasar keuangan Tanah Air juga masih diperberat oleh memanasnya eskalasi perang antara Israel dengan Iran yang semakin meluas.

Para pemimpin negara-negara maju dalam kelompok G7 menyampaikan dukungan penuh terhadap Israel dan mengecam Iran atas ketegangan yang terus meningkat di kawasan Timur Tengah.

Dalam pernyataan bersama, G7 menegaskan posisi tegas mereka terhadap krisis yang melibatkan Tel Aviv dan Teheran, serta konflik yang terus membara di Gaza.

Meskipun banyak sentimen negatif, masih terdapat beberapa saham yang memiliki potensial untuk melanjutkan kenaikan di tengah gejolak pasar

Beberapa saham menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terpantau mencatatkan kenaikan luar biasa. Saham cenderung naik menjelang RUPS karena beberapa alasan yang berakar pada ekspektasi investor dan strategi pasar.

Berikut deretan emiten yang cukup menarik hari ini di tengah gejolak IHSG.

Salah satu alasan kenaikan saham di atas terdapat kabar baru aksi korporasi.

Dalam press release emiten terbaru, PT Green Power Group Tbk (LABA) kini jalin kesepakatan bersama dengan PT Energy Baru Investasi Indonesia untuk mengakuisisi 65% saham PT Aceh Mineral Abadi.

Diketahui, Aceh Mineral Abadi terdaftar di Banda Aceh dan saat ini sedang dalam proses pengajuan izin eksplorasi tambang tembaga dan emas seluas 2.522 hektare. Melalui akuisisi ini, perseroan bertujuan mengaman mengamankan sumber daya hulu strategis dan menempatkan diri pada posisi penting dalam rantai pasok bahan baku utama, dengan potensi pertumbuhan yang besar di masa depan.

Pada saat yang sama, perseroan juga secara aktif menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan asal China seperti China Nonferrous Metal Mining, Jiangxi Copper, dan Huayou Cobalt, untuk membahas peluang kerja sama dalam pengembangan proyek ini.

Dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (19/6/2025), manajemen perseroan menjelaskan bahwa langkah strategis perseroan ini mendapat dukungan kuat dan kerja sama aktif dari pemerintah daerah dan instansi terkait, yang telah beberapa kali melakukan kunjungan langsung ke lokasi untuk diskusi dan koordinasi.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |