Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pada tanggal 22 Juli 2025 karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi para investor khususnya pemegang saham DCII. Harga saham DCI melesat nyaris 90% dalam sepekan dan sejak awal tahun terbang hampir 600% dan menjadikan para pendiri perusahaan teknologi ini masuk jajaran orang terkaya di Indonesia.
Selain itu berkat penguatan signifikan tahun ini, DCII menjadi saham paling berharga ke-4 di bursa dengan kapitalisasi pasar Rp 689 triliun dan telah melewati valuasi emiten besar lain seperti Bayan Resources (BYAN), Amman Mineral (AMMN) hingga Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Bahkan kapitalisasi pasar tersebut 2,5 kali lebih besar dari kapitalisasi Telkom Indonesia (TLKM) yang tercatat sebesar Rp 277 triliun.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pada tanggal 22 Juli 2025," tulis manajemen BEI melalui keterbukaan informasi, Selasa (22/7).
Penghentian sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis BEI.
Sebagaimana diketahui, harga saham DCII telah melesat lebih dari 20.000% sejak penwaran umum perdananya Januari 2021 lalu. Pada saat itu, perseroan mematok harga IPO sebesar Rp420 per saham.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Bergerak Tak Wajar, BEI Pantau Ketat Saham NAIK dan GTBO