Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengerahkan pasukan AS untuk menyerang tiga lokasi di nuklir Iran. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Trump mengatakan serangan sangat berhasil dan mahkota program nuklir Teheran di Fordow diklaim sudah lenyap.
Setelah berhari-hari berunding, keputusan Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan saingan utamanya, Iran, merupakan eskalasi besar dalam konflik tersebut.
"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, dikutip dari Reuters, Minggu (22/6/2025).
"Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat," ia menambahkan.
CBS News melaporkan bahwa AS menghubungi Iran secara diplomatis pada Sabtu (21/6) waktu setempat untuk mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan rencana AS dan bahwa upaya perubahan rezim tidak direncanakan.
Trump mengatakan pasukan AS menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran: Natanz, Esfahan, dan Fordow. Ia mengatakan kepada Fox News bahwa enam bom penghancur bunker dijatuhkan di Fordow, sementara 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke lokasi nuklir lainnya.
Pesawat pengebom B-2 AS terlibat dalam serangan tersebut, kata seorang pejabat AS kepada Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim.
"Sejumlah penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow," tulis Trump.
"Fordow sudah tidak ada," ia menambahkan.
Lembaga penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa negara itu "berkoordinasi penuh" dengan Washington terkait serangan AS.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah serangan tersebut. Serangan itu terjadi saat Israel dan Iran terlibat dalam pertempuran udara selama lebih dari seminggu yang mengakibatkan kematian dan cedera di kedua negara.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran dengan mengatakan bahwa mereka ingin menghilangkan kemungkinan Teheran mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Upaya diplomatik oleh negara-negara Barat untuk menghentikan permusuhan tidak berhasil.
Dalam beberapa hari terakhir, anggota parlemen Demokrat dan beberapa anggota Republik berpendapat bahwa Trump harus menerima izin dari Kongres AS sebelum mengerahkan militer AS untuk memerangi Iran.
Pejabat militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyelesaikan serangkaian serangan lain di Iran barat daya, dengan menargetkan puluhan target militer.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Baru Arab di Depan Mata, Israel Ancam Negara Ini Bakal Tamat