Ada Apa dengan Mobil Listrik? Perusahaan Baterai Ini PHK 50% Karyawan

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan baterai Novo Energy, yang didirikan oleh Volvo Cars, mengumumkan pemangkasan 50% tenaga kerjanya pada Senin (6/5/2025) sebagai upaya efisiensi menyusul kebangkrutan mantan mitranya, Northvolt. Langkah ini menandai babak baru dalam krisis yang menghantam ambisi Eropa untuk membangun industri baterai kendaraan listrik mandiri.

"Terlepas dari segala upaya terbaik kami untuk menjaga kelangsungan bisnis serta pencarian mitra teknologi baru yang masih berlangsung, tantangan ekonomi dan kondisi pasar saat ini membuat mustahil untuk mempertahankan operasi kami dalam skala sekarang," kata CEO Novo Energy, Adrian Clarke, dalam pernyataan resmi, dilansir Reuters.

Novo Energy didirikan pada 2021 sebagai usaha patungan antara Volvo Cars dan Northvolt, dengan misi membangun pabrik baterai khusus di Gothenburg, wilayah barat Swedia. Namun, sejak Northvolt mengajukan kebangkrutan pada Maret lalu, proyek ambisius ini menghadapi ketidakpastian besar.

Setelah pada Januari lalu Novo sudah memangkas sekitar 30% dari jumlah karyawannya, pemangkasan kali ini akan berdampak pada sekitar 150 orang tambahan, menurut juru bicara perusahaan kepada Reuters.

Meski demikian, Novo menyatakan tetap berkomitmen terhadap tujuan jangka panjangnya untuk memproduksi baterai di kawasan Gothenburg bersama mitra teknologi baru.

"Kami akan terus menjalankan operasi terbatas selama proses penyelesaian tahap pertama konstruksi dan mengeksplorasi berbagai skenario untuk memungkinkan dimulainya kembali kegiatan berskala penuh di masa mendatang," kata perusahaan itu.

Volvo Cars menjadi pemilik tunggal Novo Energy pada Februari lalu setelah mengambil alih 50% saham milik Northvolt dengan nilai simbolis. Kendati demikian, Volvo pun sedang menghadapi tekanan keuangan.

Dalam presentasi laporan keuangannya pada April lalu, Chief Financial Officer (CFO) Volvo menyatakan bahwa perusahaan tidak memperkirakan adanya investasi besar dalam waktu dekat.

CEO baru Volvo, Hakan Samuelsson, juga mengungkapkan bahwa meskipun pembangunan fisik pabrik hampir selesai, belum ada peralatan produksi baterai yang dipasang. Ia menekankan pentingnya kehadiran mitra teknologi baru dan mengindikasikan kemungkinan bahwa fasilitas tersebut perlu dibagi dengan merek lain dalam grup Geely, induk perusahaan Volvo.

Northvolt sendiri sebelumnya dianggap sebagai harapan besar Eropa dalam menciptakan produsen baterai lokal yang dapat bersaing dengan raksasa Asia seperti CATL dan LG Energy Solution. Namun, kebangkrutan perusahaan tersebut menimbulkan guncangan dalam lanskap industri baterai Eropa, dengan imbas langsung terasa di proyek-proyek seperti Novo Energy.

Sementara itu, Volvo Cars menolak memberikan rincian lebih lanjut soal strategi masa depan Novo, namun menegaskan bahwa mereka tetap memiliki visi jangka panjang yang sejalan.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Volvo Cars Umumkan PHK Hinga Efisiensi USD 1, 87 M

Next Article Raksasa Otomotif di Ujung Tanduk, Megap-Megap Hindari Denda Besar

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |