Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sering kali menjadi hal paling tidak menyenangkan dan mengenaskan bagi banyak orang. Tenaga kerja yang ter-PHK kehilangan sumber penghasilan utama, yang langsung berdampak pada kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan anak, dan kesehatan.
PHK dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Identitas diri seseorang seringkali melekat pada pekerjaannya, sehingga kehilangan pekerjaan bisa membuat mereka merasa tidak berguna, gagal, atau kehilangan arah hidup.
PHK bisa memengaruhi hubungan sosial dan keluarga. Tekanan ekonomi dan emosional bisa memicu konflik rumah tangga, menarik diri dari pergaulan, atau menurunnya rasa percaya diri dalam berinteraksi sosial.
Di beberapa budaya, PHK bisa dianggap sebagai tanda kegagalan pribadi, meskipun sebenarnya bisa terjadi karena alasan di luar kendali individu, seperti krisis ekonomi, restrukturisasi perusahaan, atau otomatisasi.
Apalagi bagi yang menjadi tulang punggung keluarga, PHK bisa terasa sangat berat karena berdampak pada banyak orang yang bergantung padanya.
Hal ini lah mengapa pentingnya melek berinvestasi. Tenaga kerja yang terkena PHK perlu melek investasi, karena itu bisa menjadi salah satu jalan untuk mengelola uang yang tersisa dan menciptakan sumber penghasilan baru.
Saat tidak bekerja, belajar dan melakukan investasi bisa memberi rasa tujuan, struktur harian, dan semangat baru. Melek investasi biasanya diiringi dengan membuka wawasan tentang dunia usaha, sehingga orang lebih siap memulai bisnis kecil atau mencari mitra usaha.
CNBC Indonesia Research telah menganalisa 10 saham yang memiliki kinerja harga saham yang sangat baik dalam satu tahun terakhir. Selain itu 10 saham tersebut juga masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang baik, diiringi dengan konsistensi dalam membagikan dividen, serta free cash flow yang positif.
Orang yang terkena PHK bisa mencari saham dengan potensi kenaikan luar biasa atau yang disebut juga dengan multibagger stocks. Hal ini sebagai salah satu jalan mempercepat pemulihan keuangan. Akan tetapi, hal ini perlu strategi yang hati-hati, karena potensi besar memiliki risiko besar.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
