Ini Sosok Lee Jae-Myung, Mantan Buruh Pabrik Jadi Presiden Baru Korsel

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Lee Jae-myung, kandidat dari Partai Demokrat Korea Selatan (DP), resmi terpilih sebagai presiden ke-14 dalam pemilu Selasa (3/6/2025) lalu. Pemungutan suara berlangsung di tengah ketegangan politik pasca pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang sebelumnya gagal memberlakukan darurat militer.

Lee, yang saat ini berusia 61 tahun, meraih 49,42% suara, mengalahkan kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Kim Moon-soo. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi sejak 1997.

Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) kemudian secara resmi menyatakan Lee sebagai presiden baru negara itu pada Rabu (4/6/2025) pukul 6:21 pagi waktu setempat. Kemenangan Lee menandai kebangkitan politik yang dramatis.

Ia sempat menghadapi berbagai kasus hukum, termasuk tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta proses hukum yang masih berlangsung terkait pernyataan palsu dalam kampanye presiden 2022. Meskipun Lee sempat dibebaskan oleh pengadilan banding pada Maret lalu, Mahkamah Agung membatalkan putusan tersebut dan memerintahkan sidang ulang.

Lahir pada tahun 1963 di sebuah desa pegunungan di Andong, provinsi Gyeongsang Utara, mantan pemimpin DP ini sempat bekerja di sebuah pabrik di Seongnam setelah menamatkan sekolah dasar untuk menghidupi keluarganya. Pada usia 13 tahun, Lee mengalami cedera permanen pada lengannya setelah pergelangan tangannya tertimpa mesin press di pabrik tempat ia bekerja.

Sebagai anak kelima dari lima saudara laki-laki dan dua saudara perempuan, Lee lulus ujian sekolah menengah dan universitas masing-masing pada tahun 1978 dan 1980. Ia kemudian belajar hukum di Universitas Chung-Ang dengan beasiswa penuh dan lulus ujian pengacara pada tahun 1986.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1992, Lee menikahi istrinya Kim Hye-kyung dan memiliki dua orang anak dengannya. Lee kemudian bekerja sebagai pengacara hak asasi manusia selama hampir dua dekade sebelum terjun ke dunia politik pada tahun 2005.

Terjun ke Dunia Politik dan Menjadi Penyintas

Lee bergabung dengan Partai Uri yang beraliran sosial-liberal, pendahulu DP, dan partai yang berkuasa saat itu. Ia menjabat sebagai wali kota Seongnam, provinsi Gyeonggi antara tahun 2010 dan 2018, dan gubernur provinsi dari tahun 2018-2021.

Kemudian, ia terpilih sebagai anggota Majelis Nasional dari kota Incheon pada Juni 2022. Lee pertama kali mencoba mengikuti pemilihan presiden sebagai kandidat DP pada tahun 2017, tetapi kalah dalam pemilihan pendahuluan dari mantan Presiden Moon Jae-in.

Ia berhasil mengamankan pencalonan partai untuk pemilihan presiden tahun 2022. Namun kalah dari Yoon dengan selisih tipis 0,73%.

Pada Januari 2024, Lee selamat dari percobaan pembunuhan, ketika ia ditikam di leher saat acara publik. Menurut pihak berwenang, percobaan pembunuhan tersebut bertujuan untuk menghentikannya menjadi presiden.

Dalam memoar baru-baru ini, Lee menggambarkan masa kecilnya sebagai "menyedihkan" karena pendidikannya yang buruk telah mengundang cemoohan dari anggota kelas atas Korea Selatan. Kini, Lee menjadi presiden pertama dari DP yang didukung parlemen mayoritas-posisi yang memberinya kekuatan untuk menggerakkan agenda legislatif dengan lebih leluasa.

Meski begitu, tantangan utama di awal masa jabatannya mencakup pemulihan kepercayaan publik, stabilisasi politik, serta penyelesaian kasus hukum yang masih membayangi.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mantan Presiden Korsel Bantah Dakwaan Suap

Next Article Video: Polisi Korsel Adang Demo anti-Yoon Yang Gagal Diciduk KPK

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |