Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) melakukan peninjauan langsung ke titik sedimentasi utama di pintu masuk Pulau Baai, Bengkulu, Selasa (27/05/2025). Titik sedimentasi ini menyebabkan pendangkalan laut di alur masuk dermaga Pelabuhan Pulau Baai, sehingga kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar. Kondisi tersebut menyebabkan distribusi BBM harus dialihkan melalui jalur darat dari provinsi tetangga, seperti Lubuk Linggau dan Jambi, yang menghadapi kendala operasional dan keterbatasan armada.
Tiba di Pelabuhan Bengkulu pada pukul 15.00 WIB, Wapres menaiki Kapal Tunda (Tugboat) Bunga Raflesia yang membawanya ke titik tersebut sembari mendengarkan paparan dari Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, tentang kronologis terjadinya sedimentasi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Foto: Wapres Gibran Rakabuming Raka tinjau titik pendangkalan laut dari atas kapal tunda bunga Raflesia. (Dok. Sekretariat Wakil Presiden)
Wapres Gibran Rakabuming Raka tinjau titik pendangkalan laut dari atas kapal tunda bunga Raflesia. (Dok. Sekretariat Wakil Presiden)
Arif menjelaskan pihaknya sedang menyiapkan pengerukan besar-besaran untuk mengembalikan kedalaman alur hingga minus 6,5 meter dalam waktu dekat. Tahap selanjutnya, Pelindo akan mengerup hingga kedalaman minus 12 meter agar kapal-kapal besar, termasuk pengangkut batu bara dan logistik, bisa masuk tanpa perlu transhipment.
Ia menambahkan, pengerukan telah memasuki tahap pemasangan pipa dan kesiapan kapal keruk, dan ditargetkan dalam waktu dua minggu ke depan alur sudah bisa dilalui, meskipun belum pada lebar maksimal. Pengerukan penuh direncanakan selesai dalam 3-4 bulan, dan pengembangan lebih lanjut akan dimulai awal tahun depan.
Pada kesempatan ini, Wapres pun menegaskan pentingnya percepatan pengerukan sebagai bentuk tanggung jawab negara untuk memulihkan aktivitas masyarakat yang terdampak, terutama di Pulau Enggano. Wapres juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar proses penanganan berjalan efektif dan berkelanjutan.
"Wapres menekankan bahwa pekerjaan ini harus dilakukan secepat mungkin agar masyarakat yang terdampak, khususnya yang di Enggano, dapat segera pulih. Beliau juga meminta seluruh pihak untuk saling mendukung dan berkolaborasi," ujar Arif.
Dalam kunjungan kerjanya di Bengkulu, Wapres juga meninjau langsung dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu yang terdampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa malam (27/05/2025).
Ia menanyakan secara langsung berapa lama waktu antrean yang mereka alami. Sebagian warga menyampaikan bahwa mereka harus menunggu hingga berjam-jam untuk mendapatkan BBM.
Wapres kemudian berbicara dengan Manajer SPBU Betungan, guna mendapatkan informasi langsung mengenai pasokan dan distribusi BBM di lokasi tersebut. Kemudian, ia meminta agar pihak SPBU tetap memberikan pelayanan semaksimal untuk buka 24 jam mungkin selama stok BBM masih tersedia.
Wapres menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terhenti, sembari pemerintah bekerja untuk menormalkan pasokan secara menyeluruh.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Update Gempa Bengkulu: 192 Rumah Rusak & 800 Jiwa Terdampak
Next Article Pertamina Antisipasi Pasokan BBM Bengkulu dari Tiga Terminal BBM