Untung Masuk Geng BRICS, RI Bisa Beli Minyak Rusia Pakai Rupiah

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Brasil secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi yang kini mencakup 11 negara berkembang besar.

Pengumuman ini menyusul keputusan pada KTT BRICS 2023 di Johannesburg, di mana Indonesia diakui sebagai mitra strategis baru dalam blok yang sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

Dengan menjadi anggota penuh, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas pengaruhnya di arena global, termasuk dalam reformasi tata kelola internasional dan penguatan kerja sama ekonomi di Global South.

Potensi ekonomi BRICS+ terus berkembang, kini mencakup sekitar 29% PDB global, 20% perdagangan barang dunia, dan hampir separuh populasi dunia.

Ekonom senior Soedradjad Djiwandono menilai Indonesia bergabung dengan BRICS adalah langkah yang tepat. Pasalnya keanggotaan ini membuka jalan untuk RI melakukan berbagai kerja sama strategis dengan negara anggota. Salah satunya, dengan melakukan pembelian minyak dari Rusia menggunakan mata uang rupiah.

"Dalam BRICS ada Rusia sumber energi yang bahkan lebih besar dari Saudi Arabia jadi pendekatan kita kepada BRICS saya kira sudah sesuatu yang bagus untuk kehidupan kita," ujar Soedradjad alam acara Kagama Forum Leaders, Rabu (14/5/2025).

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menegaskan bahwa aliansi Indonesia dalam BRICS membuka peluang kerja sama yang lebih fleksibel dengan banyak negara. Menggunakan rupiah untuk melakukan transaksi dengan mata uang rupiah, juga dianggap dapat menghemat penggunaan dolar AS. Seperti diketahui, salah satu rezim BRICS yang berupaya mengurangi 

"Menyelesaikan seluruh hak dan kewajiban bayar-membayar karena hukuman perdagangan menggunakan mata uang kita national currency masing-masing, itu sudah sesuatu tindakan yang luar biasa, artinya kita menghemat cadangan dolar kita hanya untuk hal-hal yang penting saja," ujarnya.

Soedradjat pun menyampaikan jika pemerintah membutuhkan tambahan pasokan rupiah untuk melakukan transaksi internasional, dapat dikoordinasikan dengan Bank Indonesia.

"Urusan rupiah ya hanya Gubernur BI saja, kalau perlu duit ya mintalah pada Gubernur BI," ujarnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Q1-2025, Laba Aramco Tergerus Penurunan Harga Minyak

Next Article Resmi, Brasil Umumkan Indonesia Sah Jadi Anggota Penuh BRICS

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |