Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok negara Barat sekutu Amerika Serikat (AS), termasuk Inggris dan Prancis, mengutuk Israel. Sebanyak 25 negara mengatakan Israel harus segera mengakhiri perangnya di Gaza.
Hal ini terjadi setelah Tel Aviv melancarkan serangan terbaru ke warga Gaza yang sedang mencari bantuan akhir pekan. Nyaris 800 warga Gaza yang sedang cari bantuan tewas ditembaki.
Menurut ke-25 negara itu, kondisi ini sangat "mengerikan". Mayoritas korban tewas berada di sekitar lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), di bawah pemantauan Amerika Serikat (AS) dan Israel, yang diambil alih dari jaringan yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Model pemberian bantuan pemerintah Israel berbahaya, memicu ketidakstabilan, dan merampas martabat manusia warga Gaza," kata para menteri luar negeri negara-negara tersebut dalam pernyataan bersama, dimuat Reuters, Selasa (22/7/2025).
"Penderitaan warga sipil di Gaza telah mencapai titik yang baru," tegasnya.
Mereka juga menuding Israel menolak bantuan kemanusiaan esensial. Maka itu, negara-negara tersebut meminta Negeri Zionis untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional.
"Kami mendesak Israel untuk segera mencabut pembatasan guna memungkinkan aliran bantuan dan agar organisasi kemanusiaan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat beroperasi dengan aman dan efektif," tambahnya.
"Kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna mendukung gencatan senjata segera dan jalur politik menuju keamanan dan perdamaian bagi warga Israel dan Palestina," jelasnya.
Secara rinci, 25 negara itu terdiri dari 20 negara Eropa, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Empat dari lima negara yang mengecam Israel bahkan masuk dalam aliansi berbagi intelijen dengan AS, Five Eyes.
Atas pernyataan ini, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pernyataan itu "tidak sesuai dengan kenyataan". Tel Aviv mengungkapkan bahwa hal ini akan mengirimkan pesan yang salah kepada Hamas.
"Pernyataan itu gagal memfokuskan tekanan pada Hamas dan gagal mengakui peran dan tanggung jawab Hamas atas situasi tersebut," kata pernyataan Israel.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar kemudian mengatakan ia berbicara dengan mitranya dari Inggris, David Lammy, pada hari Senin mengenai isu-isu regional, termasuk Gaza. Ia menyalahkan Hamas "atas penderitaan penduduk dan berlanjutnya perang".
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, menyebut pernyataan itu "menjijikkan". Ia mengatakan menyalahkan Israel "tidak rasional" karena Hamas menolak setiap usulan untuk mengakhiri perang.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Beri Warning Terakhir ke Warga Gaza, Perang Habis-habisan