TNI Bantu Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Prajurit di Terminal Malang

5 hours ago 2

Jakarta -

Seorang anggota TNI Angkatan Laut (AL) menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan TNI akan membantu penuh kepolisian untuk mengejar pelaku dan mengungkap kasus ini secara tuntas.

"TNI akan membantu penuh pihak kepolisian dalam memburu dan menangkap para pelaku. Data para pelaku sudah kita dapatkan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan," kata Mayjen Kristomei, Sabtu (28/6/2025).

Dia menambahkan, kekerasan terhadap aparat negara tidak dapat ditoleransi dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku. TNI mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada aparat kepolisian. TNI akan terus bersinergi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah-wilayah rawan, termasuk terminal dan fasilitas publik lainnya.

"Siapa pun pelakunya, akan diproses secara hukum untuk mendapatkan efek Jera. Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme. Negara tidak boleh kalah oleh preman," ujarnya.

Anggota TNI AL Dikeroyok

Berdasarkan informasi awal, insiden bermula saat terjadi cekcok antara korban yang merupakan prajurit TNI AL dengan seseorang diduga juru panggil penumpang (jupang) alias calo di area terminal pada Kamis (26/6). Ketegangan tersebut kemudian berujung pada pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan rekan-rekan calo tersebut yang mengakibatkan seorang Prajurit TNI AL terluka parah.

"Korban dikeroyok oleh sekitar lima sampai enam orang. Dugaan sementara, para pelaku merupakan juru panggil penumpang (jupang)," kata Kepala Terminal Arjosari Mega Perwira Donowati, dilansir detikJatim, Sabtu (28/6).

Jupang ialah orang yang bertugas mencari penumpang untuk bus yang berasal resmi dari perusahaan otobus (PO) atau individu yang bekerja tak terikat di terminal (liar). Dalam video beredar, korban tampak berdarah pada bagian kepala hingga berceceran di Terminal Arjosari. Polisi bersama Polisi Militer TNI AL telah menangkap sejumlah orang terkait kasus ini.

"Informasi terakhir, tiga orang yang diduga terlibat pengeroyokan sudah berhasil diamankan dan akan diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut," katanya.

Beberapa kru bus sempat mencoba melerai namun para pelaku bertindak sangat agresif. Setelah kejadian itu salah satu kru akhirnya membawa korban menjauh dan melapor ke petugas terminal.

"Jadi informasi yang saya terima memang berawal dari cekcok pribadi, dari korban dengan salah satu pelaku. Kemudian, beberapa orang datang dan langsung melakukan pengeroyokan," kata Mega.

Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar. Korban mengalami luka di wajah, kepala, dan matanya bengkak.

(jbr/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |