Terbukti Ilmiah, Tertawa Seperti Ini Bisa Berujung Kematian

6 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi banyak orang, tertawa merupakan kegiatan yang menyenangkan. Hal ini dianggap dapat mengurangi risiko stres dan baik bagi kesehatan fisik. Namun ternyata, tertawa juga dapat berakibat fatal. 

Faktanya, tertawa bisa berujung kematian bila terlalu berlebihan atau terbahak-bahak. Mungkin seperti tidak masuk akal, tetapi bukti menunjukkan bahwa orang dapat meninggal karena tertawa terlalu keras.

Seperti dilansir Healthline, tertawa sendiri sebenarnya tidak membunuh, tetapi kondisi yang dipicu oleh tertawa yang dapat membunuh.

Efek tertawa terlalu keras dan kemungkinan penyebab kematian

Tertawa merupakan salah satu obat terbaik untuk suasana hati yang buruk, tetapi jika terlalu berlebihan dapat menyebabkan salah satu kondisi yang mengancam jiwa, sebagai berikut:

1. Aneurisma otak pecah

Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak. Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan tersebut pada akhirnya dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.

Aneurisma yang pecah dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak. Tekanan yang meningkat ini dapat mengganggu pasokan oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.

Tanda-tanda aneurisma otak pecah meliputi: sakit kepala parah dan tiba-tiba, muntah, penglihatan ganda, kejang, sensitif terhadap cahaya dan kebingungan.

2. Serangan asma

Berbagai emosi seperti menangis, stres, dan kegembiraan, dapat memicu gejala asma. Beberapa orang hanya mengalami gejala asma ringan. Pada kasus lain, tertawa keras memicu serangan asma yang parah, sehingga sulit bernapas.

Tanpa pengobatan asma yang tepat waktu, serangan asma yang dipicu oleh tertawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau henti jantung.

3. Kejang Gelastik

Kejang Gelastik umumnya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat terjaga atau tidur.

Orang yang mengalami kejang mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Ekspresi emosi ini dipaksakan dan tidak terkendali. Kejang Gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus.

Banyak dari tumor ini jinak. Namun, tumor ganas, meskipun kurang umum, juga mungkin terjadi. Pengangkatan yang berhasil dapat memperbaiki gejala neurologis dan membantu mengendalikan kejang.

4. Asfiksia

Kematian akibat tertawa juga dapat terjadi jika tertawa terlalu keras menyebabkan asfiksia atau sesak napas.

Tertawa terlalu keras dapat mencegah pernapasan yang cukup atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga tubuh mereka kekurangan oksigen. Jenis kematian ini kemungkinan besar terjadi akibat overdosis nitrogen oksida.

Nitrous oksida umumnya dikenal sebagai gas tertawa, anestesi hirup yang digunakan selama beberapa prosedur gigi.

5. Sinkop

Sinkop biasanya merupakan kehilangan kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah ke otak tidak mencukupi. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan denyut jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih.

Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang hebat. Jika disebabkan oleh kondisi jantung, episode sinkop terkait dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.

Sinkop akibat tawa mungkin tidak menyebabkan serangan jantung, tetapi dapat mengakibatkan cedera yang mengancam jiwa jika Anda pingsan dan kepala terbentur.

Tertawa berlebihan buruk bagi kesehatan

Meskipun kematian akibat tertawa mungkin terjadi, tapi kemungkinan itu kecil. Tertawa sebagian besar merupakan hal yang baik dengan beberapa manfaat kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Manfaat jangka pendeknya termasuk mengurangi tingkat stres. Tertawa juga dapat merangsang sirkulasi, meredakan ketegangan, dan membantu otot-otot menjadi rileks.

Tertawa bahkan dapat meningkatkan asupan udara kaya oksigen. Ini bermanfaat bagi kesehatan jantung dan paru-paru.

Mengenai manfaat jangka panjang, tertawa dapat meredakan depresi dan kecemasan, membantu Anda merasa lebih baik.

Menghilangkan pikiran negatif dan mengurangi stres juga dapat memperkuat kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko penyakit. Selain itu, semakin banyak tertawa, maka semakin banyak endorfin yang dilepaskan otak.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Studi: Konsumsi 1 Butir Telur Turunkan Risiko Kematian Akibat Jantung

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |