Raksasa AS Tumbang, Tutup Bisnis dan PHK Besar-besaran

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejayaan Intel kian tergerus persaingan di industri chip. Raksasa asal Amerika Serikat (AS) tersebut sudah beberapa kali melakukan PHK dalam rangka restrukturisasi.


Intel juga melakukan penggantian CEO dari Pat Gelsinger ke Lip-Bu Tan pada Maret 2025. Diharapkan, CEO baru bisa membawa perusahaan kembali ke posisi kompetitif di tengah maraknya perkembangan teknologi AI.

Terbaru, Intel dilaporkan menutup bisnis arsitektur otomotif dan kembali memangkas karyawan sebagai bagian restrukturisasi yang lebih luas, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (26/6/2025).

Informasi ini pertama kali diberitakan The Oregonian/Oregon Live, berdasasarkan memo internal yang dibagikan Intel ke para karyawan pada Selasa (24/6) pekan ini.

Intel mengonfirmasi kepada Tech Crunch bahwa rencana menghentikan bisnis otomotif tengah dikomunikasikan secara internal pada Selasa (24/6).

"Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami kembali fokus pada portofolio klien inti dan pusat data untuk memperkuat penawaran produk kami dan memenuhi kebutuhan pelanggan," menurut pernyataan perusahaan yang diberikan oleh juru bicara Cory Pforzheimer kepada Tech Crunch.

"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, kami telah memutuskan untuk menutup bisnis otomotif dalam grup komputasi klien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan transisi yang lancar bagi pelanggan," ia menambahkan.

Intel tidak mengungkapkan jumlah karyawan yang terkena dampak PHK berdasarkan wilayah, lokasi, atau bisnis tertentu.

Bisnis otomotif Intel memang bukan penghasil pendapatan utama bagi perusahaan, tetapi divisi tersebut cukup aktif dalam pengembangan teknologi kendaraan otomatis (automatic vehicles/AV) yang sedang naik daun.

Intel telah menggelontorkan banyak investasi bernilai jutaan dolar di bidang otomotif, khususnya selama masa-masa awal teknologi AV yang dimulai sekitar 2015.

Saat itu, divisi modal ventura perusahaan berkomitmen untuk menginvestasikan US$250 juta dalam teknologi otomotif. Profilnya terangkat setelah Intel mengakuisisi Mobileye pada tahun 2017 seharga US$15,3 miliar dalam upaya untuk memperluas teknologi AV.

Mobileye kemudian menjadi perusahaan publik yang berdiri sendiri, di mana Intel menjadi pemegang saham utama. Pada 2020, bisnis otomotif Intel mengakuisisi Moovit dalam kesepakatan yang menilai perusahaan rintisan Israel tersebut sebesar US$900 juta.

PHK dan penutupan divisi otomotif Intel terjadi 6 bulan setelah divisi tersebut memamerkan teknologinya di pameran dagang teknologi global CES 2025.

Intel Automotive selama ini berupaya keras menjual teknologi kendaraan canggihnya kepada produsen mobil, yang mencakup system-on-chip (SoC) berbasis AI Perusahaan tersebut memperkenalkan SoC tersebut di Shanghai Auto Show pada April lalu.

Pada awal bulan ini, Intel mengumbar rencana PHK yang berdampak pada 15-20% pegawai di divisi Intel Foundry. PHK tersebut akan dimulai pada Juli 2025. Intel Foundry merupakan divisi yang merancang, memproduksi, dan mengemas semikonduktor untuk klien internal.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 15 Pekerjaan Terancam PHK Massal, Ganti Profesi Sebelum Telat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |