Polisi Tangkap Pembunuh Pimpinan DPR dari Demokrat, Ini Sosoknya

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pembunuhan Ketua DPR Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat, Melissa Hortman dan suaminya, serta penembakan senator negara bagian John Hoffman dan istrinya berhasil ditangkap. Vance Boelter (57) ditangkap setelah menyamar sebagai polisi, membawa senjata berat, dan memiliki daftar target politisi lain yang disimpan dalam kendaraannya.

Penangkapan Boelter terjadi pada Minggu (15/6/2025) waktu setempat, setelah pengejaran selama dua hari yang disebut otoritas sebagai "perburuan manusia terbesar dalam sejarah negara bagian Minnesota." Ia ditangkap tanpa perlawanan meskipun bersenjata lengkap, setelah ditemukan bersembunyi di dekat rumahnya di Green Isle.

"Setelah dua malam tanpa tidur dan upaya luar biasa dari aparat penegak hukum, Vance Boelter kini berada dalam tahanan," ujar Gubernur Tim Walz, dilansir Reuters. "Tindakan satu orang telah mengguncang seluruh negara bagian ini."

Boelter melakukan penembakan pertama di rumah Melissa dan Mark Hortman, di pinggiran Minneapolis pada Sabtu pagi. Ia menggunakan mobil yang didandani menyerupai SUV polisi, lengkap dengan lampu darurat, untuk mengelabui korbannya.

Setelah membunuh Hortman dan suaminya, ia kemudian bergerak ke rumah Senator John Hoffman, yang berjarak beberapa mil, dan menembak Hoffman serta istrinya Yvette. Hoffman selamat meskipun terkena sembilan peluru dan kini dalam pemulihan pascaoperasi.

Polisi yang memeriksa kendaraan Boelter menemukan tiga senapan serbu AK-47, satu pistol 9 mm, dan sebuah daftar nama tokoh publik berikut alamat mereka yang menjadi indikasi bahwa serangan ini bukan peristiwa tunggal, melainkan bagian dari rencana yang lebih luas.

Investigasi awal mengungkap bahwa Boelter memiliki hubungan dengan kelompok pelayanan evangelis dan kerap mengeklaim dirinya sebagai pakar keamanan dengan pengalaman di Gaza dan Afrika. Namun, aparat kini menelusuri apakah ia bergerak sendiri atau terhubung ke jaringan ekstremis domestik.

"Yang kami tahu, ini adalah aksi yang sangat terencana dan dimotivasi oleh kebencian terhadap pemimpin politik," kata Kepala Polisi Brooklyn Park, Mark Bruley.

"Tugas kami sekarang adalah menggali lebih dalam motifnya, bagaimana ia merencanakan ini, dan siapa saja yang mungkin terlibat."

Boelter telah didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat dua dan dua tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua. Tiga dari dakwaan itu masing-masing dapat dijatuhi hukuman maksimal 40 tahun penjara.

Gubernur Walz menegaskan bahwa kejadian ini bukan hanya serangan terhadap individu, melainkan terhadap seluruh sistem demokrasi. Ia menyerukan warga untuk tidak membiarkan kekerasan menjadi sarana penyelesaian konflik politik.

"Ini tidak bisa menjadi norma. Kita tidak bisa hidup di negara di mana perbedaan politik diselesaikan dengan senjata," katanya. "Kita harus kembali pada nilai-nilai dasar bangsa ini."

Serangan terhadap Hortman dan Hoffman memperpanjang daftar kekerasan bermotif politik di AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penyerangan terhadap suami mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, dan pembakaran rumah Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kronologi-Identitas Pelaku Penembakan di SMA, 1 Tewas & 2 Terluka

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |