Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp merilis sejumlah fitur baru pada tab Pembaruan atau Updates. Pembaruan akan bisa terlihat di Channel dan Status.
"Tab Updates adalah tempat pengalaman opsional di WhatsApp, seperti channel dan status. Ini adalah ruang yang kami buat berbeda dengan chat dan kami melihat bahwa ini sangat berguna bagi orang-orang," kata Vice President of Product Management Business Messaging Meta, Nikila Srinivasan dalam Media Roundtable.
"Tab ini juga tempat orang saat mencari sesuatu yang baru," ucapnya menambahkan.
Fitur pertama adalah promosi channel. Pengguna dapat menemukan channel atau saluran baru yang menarik bagi mereka.
"Dan kami ingin memberi admin kanal cara untuk mempromosikan channel di directory. Jadi bisa mendapatkan pengikut baru dan meningkatkan distribusi konten mereka," jelas Nikila.
Kedua adalah channel subscription atau berlangganan kanal. Pengguna bisa berlangganan pada saluran atau kanal yang diinginkan untuk mendapatkan info eksklusif dengan berlangganan.
Terkait harga, Nikila mengatakan akan ada informasi lebih lanjut saat sudah tersedia secara global. Channel sendiri tetap akan bisa digunakan gratis dan fitur adalah opsi yang ditawarkan pada yang memilih.
Dia juga mengatakan layanan yang didapatkan selain konten eksklusif bergantung pada admin channel. Mereka yang akan memutuskan apa yang akan ditawarkan.
"Tetapi dalam hal dukungan back-end, pengiklan akan dapat melihat tayangan, rasio klik-tayang, jumlah pengikut dan biaya per pengikut," kata dia.
Terakhir adalah Ads in Status atau iklan di Status. Nikila menjelaskan fitur ini merupakan permintaan yang lama telah diminta oleh pemilik bisnis.
"Ini adalah permintaan yang sudah lama kita dengar dari pelaku usaha. Mereka memberitahu kita bahwa peduli soal melindungi ruang pribadi orang juga. Jadi feedback yang kami dapatkan dari mereka menempatkan ads ini di channel dan status adalah cara yang benar untuk melakukannya," jelasnya.
Foto: dok WhatsApp
Fitur baru muncul di WhatsApp Channel dan Status WhatsApp.
WhatsApp telah mengujinya termasuk di Indonesia. Dengan iklan ini diharapkan bisnis bisa ditemukan dan mengembangkan basis pelanggan.
Nikila memastikan end-to-end encryption tetap digunakan, jadi tidak akan ada orang lain selain pengguna yang dapat melihat atau mendengar chat, panggilan dan status. Informasi yang digunakan disebut dasar yakni negara atau kota, bahasa perangkat dan aktivitas yang dilakukan di tab update seperti channel yang diikuti.
"Ads in Status dapat berasal dari bisnis apapun. Tujuannya adalah untuk bisa menemukan bisnis baru di sana," jelasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]