Kelainan Otot Jantung Sebabkan Kematian Mendadak, Ini Gejalanya

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit jantung masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kesadaran dan pencegahan.

Berbeda dengan penyakit jantung pada umumnya, salah satu penyakit jantung yang jarang terdengar adalah kardiomiopati. Meski jarang terjadi dan sering diabaikan, kardiomiopati dapat menyebabkan kematian mendadak pada individu yang terkena selama masa kanak-kanak atau remaja.

Dr. Tang Hak Chiaw, Konsultan Senior Kardiologi di Novena Heart Centre, Singapura mengatakan bahwa kardiomiopati merupakan kelompok penyakit otot jantung, termasuk hipertrofik cardiomyopathy (HCM)- penebalan otot jantung, dilated cardiomyopathy (DCM)- penipisan dan pelemahan otot jantung, dan arrhythmogenic cardiomyopathy (ARVC)- kelainan otot jantung, di mana otot digantikan dengan jaringan lemak/parut.

"Kardiomiopati merupakan salah satu kelainan pada otot jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kinerja jantung, sebab penyakit ini merupakan tanda ada kelainan secara struktur ataupun fungsi organ tersebut," kata dr. Tang Hak Chiaw dalam acara media gathering di kawasan Jakarta Selatan.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa banyak dari kasus ini juga bersifat genetik dan bisa memengaruhi beberapa generasi dalam satu keluarga. Selain itu, faktor gaya hidup yang tidak baik seperti merokok dan konsumsi alkohol bisa memicu terjadinya penebalan otot jantung.

Secara umum kondisi ini kerap terjadi tanpa adanya gejala. Namun beberapa gejala yang biasa muncul seperti perut kembung, detak jantung tidak teratur, nyeri dada, kaki bengkak, pusing dan pingsan.

"Banyak pasien kami adalah individu aktif dan tampak sehat, namun tiba-tiba mengalami gejala seperti pingsan, detak jantung tidak teratur, atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan. Yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi ini sangat mudah terlewat tanpa kesadaran dan evaluasi medis yang tepat," paparnya.

Pengobatan dan Diagnosis Kardiomiopati

Untuk pengobatan kardiomiopati tergantung pada gejala serta tingkat kondisi pasien. Tujuan dari pengobatan adalah untuk meredakan dan mencegah perburukan gejala, serta mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

Dokter akan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan. Jika obat-obatan tidak mampu meredakan gejala kardiomiopati yang sudah terlalu parah, pasien dapat menjalani operasi jantung.

Untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit otot jantung, Dr. Tang juga menyarankan agar kerap melakukan diagnosis dengan Elektrokardiogram (EKG), Ekokardiogram, dan MRI (Magnetic Resonance Imaging).


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ahli dari AS Ungkap 5 Cara Sederhana Hindari Penyakit Jantung

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |