Jakarta -
Hari Mendengarkan Sedunia atau World Listening Day diperingati setiap tanggal 18 Juli. Peringatan ini bertujuan mengajak masyarakat dunia untuk lebih peka dan sadar terhadap aktivitas mendengarkan, baik dalam konteks sosial, budaya, maupun lingkungan.
Momentum ini menjadi pengingat bahwa mendengarkan bukan sekadar aktivitas inderawi, tetapi juga tindakan reflektif yang memengaruhi hubungan kita dengan sesama dan dengan alam. Berikut penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, dan cara merayakan Hari Mendengarkan Sedunia.
Latar Belakang
Hari Mendengarkan Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2010 atas inisiatif World Listening Project, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang ekologi akustik dan seni suara. Dilansir dari Days of the Year, tanggal 18 Juli dipilih sebagai penghormatan atas hari lahir R. Murray Schafer, seorang komposer dan peneliti asal Kanada yang dikenal sebagai pelopor studi lanskap suara atau soundscape ecology.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Schafer berperan besar dalam membangun kesadaran bahwa suara-suara di sekitar, baik dari alam maupun lingkungan perkotaan, dapat menjadi sarana untuk memperkuat koneksi manusia dengan dunia.
Tujuan dan Pesan Utama
Hari Mendengarkan Sedunia menekankan pentingnya kesadaran terhadap suara dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pesan utama yang diusung antara lain:
- Meningkatkan kesadaran terhadap kehadiran suara di lingkungan sekitar
- Mengajak masyarakat memperhatikan dampak pencemaran suara terhadap kesehatan dan ekosistem
- Menumbuhkan kebiasaan mendengarkan secara aktif dan empatik sebagai bentuk tanggung jawab sosial
- Mendorong praktik mendengarkan sebagai ekspresi seni dan wujud kepedulian terhadap lingkungan
Cara Merayakan
Peringatan ini dapat dirayakan secara sederhana namun bermakna. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
- Melakukan soundwalk, yaitu berjalan kaki sambil fokus mendengarkan suara di sekitar tanpa gangguan
- Merekam suara lingkungan, seperti suara hutan, pantai, kota, atau suasana dalam rumah sehari-hari
- Menghindari kebisingan berlebih sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas lingkungan akustik
- Berbagi pengalaman mendengarkan melalui catatan harian, audio blog, atau karya seni suara
- Mengikuti diskusi atau kegiatan seni seperti pameran atau lokakarya dengan bertema mendengarkan
Pada peringatan Hari Mendengarkan Sedunia ini, masyarakat dari berbagai latar belakang diajak untuk menjadikan kegiatan mendengarkan sebagai praktik kesadaran yang dapat memperkuat hubungan manusia dengan lingkungan dan sesama.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini