Di Peringatan Nakba, Menbud Sebut Budaya Bisa Jadi Jembatan Perdamaian

10 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Kebudayaan (Menbud RI), Fadli Zon mengatakan pentingnya menjaga semangat solidaritas untuk mengenang tragedi kemanusiaan Nakba. Sebab pada 1948, sebanyak tujuh ratus ribu warga Palestina dipaksa untuk meninggalkan tanah kelahiran mereka.

Nakba diperingati setiap tanggal 15 Mei. Nakba merupakan sebutan terhadap peristiwa eksodus masal di Palestina pada tahun 1948. Bahkan penindasan terhadap rakyat Palestina masih berlangsung hingga saat ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fadli Zon saat menghadiri acara Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, The 77th Commemoration of Nakba Day di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara yang mengusung tema 'Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave' turut dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta; Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, M. Hidayat Nur Wahid; Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Noor Achmad; para duta besar negara sahabat, hingga diaspora rakyat Palestina yang kini tinggal di Indonesia.

"Selain serangan udara dan agresi brutal dari Israel sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari lima puluh ribu warga Palestina di Gaza, baru-baru ini saya sampaikan kepada para Menteri Kebudayaan dalam Forum Kazan Dunia Islam-Rusia, bahwa terjadi genosida budaya atau penghancuran identitas budaya secara sengaja. Fakta tersebut merupakan salah satu dimensi paling serius namun paling sering diabaikan dari krisis Palestina," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).

Fadli Zon menyampaikan kepada tamu yang hadir bahwa per April 2025, UNESCO telah memverifikasi kerusakan pada 102 situs sejak 7 Oktober 2023 yang mencakup 13 situs keagamaan, 69 bangunan bersejarah artistik, 3 tempat penyimpanan benda budaya bergerak, 9 monumen, 1 museum, dan 7 situs arkeologi.

"Melalui diplomasi strategis, promosi, dan kerja sama, bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan budaya sebagai bentuk soft power yang penting serta menjadi jembatan bagi perdamaian, dialog dan kolaborasi di tingkat bilateral, regional, dan multilateral. Termasuk dalam forum internasional seperti UNESCO dengan seluruh pemangku kepentingan yang relevan guna mempromosikan perdamaian, kesetaraan, keadilan, dan keamanan, serta mengakhiri genosida budaya di Palestina," ujarnya.

"Semoga hari ini menjadi bukti nyata dari upaya kita dalam mewujudkan perdamaian dunia, pelestarian budaya, dan keadilan, serta upaya kita untuk memastikan bahwa sejarah Nakba dan tragedi kemanusiaan yang kini terjadi di Gaza tidak akan pernah terulang kembali," sambungnya.

Sementara itu, Zuhair S.M. Al-Shun mengatakan acara tersebut untuk mengenang terusirnya rakyat Palestina dari Tanah Airnya. Zuhair berujar kepada tamu yang hadir jika kita adalah manusia dan kita memiliki hak untuk hidup.

"Anda telah melihat Yasser Arafat dengan Bill Clinton di film tadi. Bill Clinton mengunjungi Gaza. Tapi sekarang Gaza tidak ada, Gaza sudah selesai," ucapnya.

"Kami percaya Indonesia selalu berada di belakang Palestina dan mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina. Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan pertolongan yang telah kalian berikan, Insya Allah, Palestina akan merdeka, dan nanti kita dapat mengunjunginya kembali," tutup Zuhair.

Sebagai informasi tambahan, The 77th Commemoration of Nakba Day dimulai dengan dengan pemutaran film pendek yang menampilkan Gaza, Palestine, sebelum dan sesudah penjajahan. Setelahnya dilanjutkan dengan penampilan monolog oleh Asma Nadia yang menyampaikan cerita 'Fathiya' Cerita tentang gadis kecil Palestina berusia 6 tahun bernama Maryam yang berjanji untuk menjaga adik kecilnya yang berusia 3 tahun, Fathiya.

Malam peringatan The 77th Commemoration of Nakba Day ditutup dengan pembacaan puisi 'Palestina Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu' oleh Taufiq Ismail dan Ricky Kurniawan.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |