Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku Utara paling besar secara nasional pada kuartal I-2025, disokong oleh pertambangan dan industri nikel.
Tidak main-main, Sherly mengatakan, peran komoditas nikel dalam pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 75,3%.
"Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi 75,3% dalam industri pengolahan nikel, seiring dengan investasi berkelanjutan dalam smelter, pelabuhan laut, dan infrastruktur energi yang sehat," ujar Sherly, dalam acara Indonesia Critical Minerals Convex, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Berkat nikel, kata Sherly, Maluku Utara kini menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia, bahkan mencapai 10 kali lipat pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Pada kuartal I-2025 saja, Sherly mencatat, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 34,6%. Angka ini lebih tinggi, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 lalu.
"Anda bisa melihat di sini bahwa Maluku Utara mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia sebesar 34,6% year-on-year pada kuartal I-2025. Ini tujuh kali lipat dari rata-rata nasional," katanya.
Adapun faktor lain yang mendorong tingginya pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara, lanjut Sherly, adalah ekspansi industri pengolahan atau hilirisasi, salah satunya nikel di dalam negeri.
"Pertumbuhan wilayah ini kini didominasi oleh aktivitas industri, terutama pergeseran struktural dalam komposisi PDB dari ekstraksi mentah menuju output bernilai tambah. Anda bisa melihat bahwa Maluku Utara memiliki pertumbuhan PDB tertinggi di Indonesia tahun ini," tambahnya.
Sherly juga mengatakan, nikel yang diproduksi di Maluku Utara merupakan salah satu nikel terbaik di dunia. Nikel yang diproduksi di wilayah tersebut juga dinilai diproduksi dengan emisi karbon yang rendah.
"Saya bisa katakan bahwa nikel di Maluku Utara adalah salah satu yang terbaik di dunia. Mengapa? Karena memiliki kualitas bijih yang tinggi. Memiliki saprolit dan limonit berkualitas tinggi," tandasnya.
(wed/wed)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Gelontorkan Rp24,44 T Insentif Pertumbuhan Ekonomi
Next Article Video: Wacana Pemangkasan Produksi Nikel, Ini Kata Pelaku Industri