Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyampaikan bahwa Iran masih memiliki cadangan uranium yang cukup besar untuk menciptakan hingga sembilan bom nuklir, sekalipun fasilitas nuklirnya sempat dihantam oleh serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Dalam laporan Al Jazeera yang mengutip wawancara CBS News pada Sabtu (28/6/2025), Grossi menjelaskan, meskipun sejumlah fasilitas penting Iran mengalami kerusakan akibat serangan, sebagian masih tetap beroperasi. Ia menyebut, pengayaan uranium bisa segera dimulai kembali dalam waktu dekat.
"Mereka bisa memiliki, Anda tahu, dalam hitungan bulan, saya katakan, beberapa kaskade sentrifus berputar dan menghasilkan uranium yang diperkaya. Itu bahkan bisa lebih cepat," kata Grossi, melansir Al Jazeera, dikutip Senin (30/6/2025).
Namun di tengah sorotan global terhadap potensi nuklir Iran, Indonesia rupanya juga menyimpan potensi dalam hal cadangan uranium.
Data Kementerian ESDM menyebutkan, Kalimantan Barat menjadi salah satu wilayah yang mempunyai potensi energi yang cukup beragam, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, termasuk untuk pembangkit nuklir.
Mengutip dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Kalimantan Barat disebut-sebut memiliki sumber energi mulai dari tenaga air, biomassa, biogas, batubara, hingga uranium dan thorium yang dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Adapun, potensi nuklir di Kalimantan Barat berasal dari kandungan uranium dan thorium yang terdapat di Kabupaten Melawi. Berdasarkan data Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kementerian ESDM, total cadangan uranium dan thorium di daerah ini mencapai 24.112 ton.
"Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar ± 24.112 ton. Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN," tulis dokumen RUPTL, dikutip Selasa (17/6/2025).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Umum Ketenagalistrikan Resmi Dirilis, Ada Pembangkit Nuklir!