Jakarta -
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon mengajak warga untuk terus menjaga harmoni alam semesta. Sebab alam semesta saling terhubung antara manusia, alam, dan unsur lainnya yang harus dijaga
Langkah itu juga tercermin dalam Tri Hita Karana. Hal itu diungkapkan oleh Fadli Zon saat membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Taman Werdhi Budaya Art Center Provinsi Bali. Mengusung tema 'Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya' yang berarti harmoni semesta raya,
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali atas konsistensinya menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali yang pertama kali dihelat pada 1979 dan menjadi tradisi tahunan hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesta Kesenian Bali ini merupakan salah satu bentuk nyata aktualisasi pemajuan kebudayaan di tingkat daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang 4 Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," kata Fadli dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
Fadli menuturkan bahwa melalui kegiatan seperti Bali World Culture Celebration (BWCC), kita membuka ruang pertukaran budaya antarbangsa dengan menghadirkan kesenian klasik, tradisional, dan seni rakyat dari berbagai negara.
"Kegiatan ini menegaskan bahwa budaya adalah bahasa universal yang dapat menyatukan manusia dari berbagai latar belakang berbeda dalam semangat persaudaraan dan harmoni," ujarnya.
Fadli Zon berharap dengan dibukanya PKB ke-47 maka bisa terus mendorong pelestarian kebudayaan secara berkelanjutan.
"Saya juga menyampaikan harapan besar kepada daerah-daerah lain di seluruh Indonesia untuk mengembangkan inisiatif serupa dan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan yang lahir dari kekhasan lokal masing-masing," jelasnya.
Fadli pun menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh seniman, budayawan, komunitas seni, peserta pawai, panitia, pemerintah daerah serta semua pihak yang berperan aktif menyukseskan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali tahun ini.
"Semoga semua kegiatan serangkaian Pesta Kesenian Bali ini menjadi ruang refleksi, kolaborasi, dan afirmasi jati diri budaya Bali di tengah dunia yang terus bergerak maju," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan budaya sebagai kekuatan bangsa. Oleh karena itu, hal tersebut harus terus dijaga oleh setiap orang. Menurutnya, kebudayaan merupakan anugerah, warisan adiluhung yang sangat penting dan strategis bagi eksistensi serta kemajuan masyarakat Bali.
"Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali setiap tahun sejak 1979 menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Daerah bersama seniman, budayawan, serta masyarakat Bali memiliki komitmen kuat dan konsisten dalam melestarikan, melindungi, membina, dan memberdayakan kebudayaan," jelasnya.
Hadir dalam Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-47 Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, Wakil Bupati se-Bali; perwakilan DPRD Provinsi Bali; Sekretaris Daerah Provinsi Bali; Forum Koordinasi Pimpinan Daerah se-Bali; perwakilan Konsul Jenderal negara sahabat; serta sejumlah budayawan, seniman, sastrawan, dan kelompok seni.
PKB ke-47 akan berlangsung hingga tanggal 19 Juli 2025 di Werdhi Budaya Art Center Provinsi Bali. PKB ke-47 menghadirkan ragam ekspresi seni, meliputi Peed Aya (pawai), Rakasadana (pagelaran), Utsawa (parade), Wimbakara (lomba), Kandarupa (pameran), Kriyaloka (lokakarya), Widyatula (sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (penghargaan pengabdi seni), Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah), dan Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali).
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini