Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) akan menambah porsi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke Amerika Serikat (AS). Rencananya impor akan meningkat menjadi sekitar 60% dari yang saat ini 57%.
Dengan meningkatnya impor ke AS, artinya akan ada porsi impor yang dikurangi dari negara lainnya. Sebab, secara keseluruhan Indonesia sejatinya tak menambah jumlah impor melainkan mengalihkan impor.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya belum bisa mengungkapkan negara mana yang akan dikurangi jumlah impornya. Namun dia menyebutkan porsi tambahan impor dari AS akan berasal dari kontrak jangka pendek.
"Ada kontrak jangka panjang, ada kontrak jangka pendek. Mungkin kontrak jangka pendek itulah yang akan kita sesuaikan," jelasnya ditemui di Jakarta, dikutip Jumat (18/7/2025).
Fadjar menjelaskan, Subholding Commercial & Trading Pertamina yakni PT Pertamina Patra Niaga selama ini memiliki tender pengadaan pada periode waktu tertentu.
"Jadi kan kalau selama ini misalnya kita membuka stok periode sekian bulan, kita buka tender nih, Ayo siapa yang mau mengikuti tender untuk pengadaan, Otomatis ya sesuai dengan kontraknya itu. Jadi kalau nanti kita sesuaikan apakah perlu lagi tender dalam periode singkat misalnya, kita sesuaikan," ujarnya.
Dengan skema penggunaan kontrak jangka pendek, Fadjar menilai Indonesia memiliki kesempatan untuk tetap mengimpor migas dari berbagai negara lainnya.
"Ya itu, karena kan kalau kontrak kan misalnya short termnya per dua bulan, ya kalau setelah dua bulan selesai kan kita punya peluang juga untuk mencari yang lain istilahnya kan gitu, ya hubungannya sesuai based on contract saja," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article #KaburAjaDulu Pernah Kejadian di AS, Trump Biang Keroknya
