Bayangan Orang Tertinggal Setelah Kena Bom Nuklir, Ini Faktanya

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — AS dan Israel menyerang Iran karena menduga negara tersebut merancang senjata nuklir. Berdasarkan laporan intelijen Israel, Iran memiliki bahan pembuat bom nuklir dalam jumlah besar.

Terkait hal itu, presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak berniat mengembangkan senjata nuklir. Akan tetapi tetap mempertahankan hak atas energi dan riset nuklir.

Sebagai informasi, beberapa negara membentuk Treaty on the Prohibition on Nuclear Weapons (TPNW) atau Traktat Pelarangan Senjata Nuklir pada 7 Juli 2017. 

Traktat tersebut berfungsi dalam mengatur pengembangan, kepemilikan, dan penggunaan nuklir bagi negara anggotanya. Indonesia pun turut serta dalam pelucutan senjata nuklir melalui Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT).

Hanya ada satu perang nuklir yang pernah terjadi, yaitu Perang Dunia Kedua. Kala itu Amerika Serikat (AS) menjatukan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang meluluhlantahkan dua kota tersebut. Setelah kejadian tersebut Jepang tidak pernah sama lagi.

Bukan hanya daya hancur bom atom tersebut yang begitu dahsyat. Akan tetapi ledakan meninggalkan radiasi bagi orang-orang yang selamat dan berada di sekitar lokasi. 

Bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki meninggalkan bekas bayangan hitam manusia dan benda seperti sepeda. Bayangan ini tersebar di trotoar dan bangunan setelah kejadian ledakan yang terjadi masing-masing di 6 dan 9 Agustus 1945.

Menurut Dr. Michael Hartshorne, profesor emeritus radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas New Mexico, setiap bom yang meledak menyebabkan cahaya dan panas yang kuat menyebar keluar dari titik ledakan. Benda dan orang yang dilewati ledakan tersebut melindungi benda di belakangnya dengan menyerap cahaya dan energi. Sehingga cahaya di sekelilingnya memutihkan beton atau batu di sekitar "bayangan".

Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)Foto: Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)
Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)

Dengan kata lain, bayangan menakutkan tersebut sebenarnya adalah gambaran trotoar atau bangunan sebelum terjadinya ledakan nuklir. Hanya saja sisa permukaannya telah diputihkan sehingga membuat area yang diwarnai secara rutin tampak seperti bayangan gelap, demikian dikutip dari Live Science, Kamis (25/4/2024).

Didukung oleh Fisi

Energi dahsyat yang dilepaskan selama ledakan atom adalah hasil fisi nuklir. Menurut Atomic Heritage Foundation, fisi terjadi ketika sebuah neutron mengenai inti atom berat, seperti isotop uranium 235 atau

plutonium 239. Selama tumbukan, inti unsur terpecah melepaskan sejumlah besar energi. Tumbukan awal memicu reaksi berantai yang berlanjut hingga semua bahan habis.

"Reaksi berantai terjadi dalam pola pertumbuhan eksponensial yang berlangsung sekitar satu milidetik," kata Alex Wellerstein, asisten profesor studi sains dan teknologi di Stevens Institute of Technology di New Jersey.

"Reaksi ini membelah sekitar satu triliun atom dalam periode waktu sebelum reaksi berhenti," lanjutnya.

Senjata atom yang digunakan dalam serangan tahun 1945 berbahan bakar uranium 235 dan plutonium 239 dan melepaskan sejumlah besar panas serta radiasi gamma gelombang pendek.

Energi mengalir sebagai gelombang foton dengan panjang yang bervariasi, termasuk gelombang panjang, seperti gelombang radio, dan gelombang pendek, seperti sinar-X dan sinar gamma.

Di antara gelombang panjang dan gelombang pendek terdapat panjang gelombang yang mengandung energi yang ketika dilihat mata kita berupa warna. Namun, tidak seperti energi dengan gelombang yang lebih panjang, radiasi gamma bersifat merusak bagi tubuh manusia karena dapat menembus pakaian dan kulit, yang menyebabkan ionisasi atau hilangnya elektron yang merusak jaringan dan DNA.

Menurut laporan Real Clear Science, radiasi gamma yang dilepaskan oleh bom atom juga menyebar sebagai energi panas yang bisa mencapai 15.538 derajat Celcius. Ketika energi mengenai suatu objek, seperti sepeda atau orang, energi tersebut akan diserap, melindungi objek yang dilaluinya dan menciptakan efek pemutihan di luar bayangan.

"Faktanya, kemungkinan besar terdapat banyak bayangan pada awalnya, namun sebagian besar bayangan tersebut akan hancur akibat gelombang ledakan dan panas," kata Hartshorne.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Putin Hampir Menang, Zelensky Menggila Minta Senjata Nuklir NATO

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |