Jakarta -
Di tengah-tengah ramainya pengunjung Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, saat akhir pekan, ada sejumlah remaja yang berkumpul untuk mengumpulkan puntung rokok. Rupanya, kegiatan yang mereka lakukan dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
detikcom mencoba berbincang dengan salah satu remaja yang sedang kumpul itu, Arya namanya. Arya menjelaskan dia bersama delapan orang temannya tergabung dalam komunitas Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
"Kebetulan kita dari komunitas Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R Bangka, Jakarta Selatan," kata Arya kepada detikcom di lokasi, Sabtu (31/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau sedunia, jadi kita lakukan kegiatan pemungutan puntung rokok di sini di Taman Literasi," sambungnya.
Arya menjelaskan teman-temannya yang tergabung dalam komunitas PIK-R ini terdiri dari beragam latar belakang, ada yang masih mengenyam pendidikan tingkat menegah maupun sedang kuliah. Dia sendiri merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan Magister di salah satu universitas di Jakarta.
Arya mengatakan dari kegiatan memungut puntung rokok di Taman Literasi selama 90 menit ini, sudah menghasilkan sebanyak 0,630 gram. Puntung-puntung rokok yang dikumpulkan ini pun dimasukkan ke dalam botol secara terpisah sesuai dengan merk masing-masing rokok tersebut.
"Lumayan banyak ya ini kita masukan ke dalam botol-botol sesuai jenis merk rokoknya," jelas Arya.
Dia menjelaskan dalam memungut puntung rokok, dia bersama teman-temannya menggunakan sarung tangan latex serta masker untuk menghindari bakteri maupun kotoran. Puntung-puntung rokok ini pun akan dibawanya untuk kemudian dilakukan analisa terhadap bahaya kandungannya bagi lingkungan.
Tak sekedar memungut puntung rokok, Arya mengatakan bersama teman-temannya turut memberikan edukasi bagi para perokok yang kedapatan membuang puntung secara sembarang. Harapannya, para perokok bisa lebih memahami bahaya yang timbul akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Dia menyebut tidak sedikit juga mendapatkan respon yang kurang baik dari upayanya memungut puntung rokok sambil mengedukasi para perokok. Namun, dia tidak menyerah. Dia teguh dengan pendirian ingin agar Taman Literasi dan seluruh taman di Jakarta bisa bebas dari asap rokok.
"Beberapa iya (beri respons tak baik), kayak pas kita mau mungut, itu orang yang ngerokok bilang 'ngapain sih mas repot-repot, ntar saya buang sendiri'. Tapi tetap kita pungutin sambil kasih tau kalau tidak boleh merokok apalagi di taman-taman," jelas dia.
"Kita sekalian edukasi sih, supaya para perokok tidak merokok, khususnya di taman-taman, karena taman-taman ini kan harusnya bebas dari asap rokok ya," imbuhnya.
Tonton juga "Masyarakat Sambut Baik Wacana Taman Literasi Buka 24 Jam" di sini:
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini