Jakarta, CNBC Indonesia - Di hampir seluruh negara di dunia, lampu lalu lintas menggunakan warna yang sama yaitu merah untuk berhenti dan hijau untuk teruskan perjalanan. Namun, banyak kota di Jepang menggunakan warga yang unik yaitu biru sebagai pengganti hijau.
Warna merah, kuning, dan hijau untuk lampu lalu lintas ternyata bukan hanya norma yang diadopsi oleh semua negara. Ketiga warna tersebut diatur oleh PBB dalam Konvensi Wina tetang Rambu dan Sinyal yang ditandatangani pada 1968.
Namun, beberapa negara menolak mengikuti standar bersama di PBB. Jepang adalah satu dari beberapa negara yang masih belum meratifikasi kesepakatan internasional soal warna lampu lalu lintas.
Penolakan ini memberikan Jepang keleluasaan untuk menggunakan rambu lalu lintas yang berbeda dari negara lain di dunia. Perbedaan yang paling mencolok adalah warna biru di nyaris seluruh lampu lalu lintas di Negeri Sakura.
Menurut IFL Science, alasan Jepang menggunakan warna lampu lalu lintas yang berbeda adalah bahasa. Dalam bahasa Jepang kuno, kata yang digunakan untuk warna biru adalah ao. Kata ao juga berarti hijau dan cyan (biru kehijauan).
Penggunaan kata yang sama untuk beberapa warna menunjukkan bahwa dalam kebudayaan Jepang kuno, tidak ada "kebutuhan" untuk membedakan spektrum warna tersebut. Bahasa Indonesia juga harus meminjam kata dari bahasa lain untuk warna cokelat, oranye, dan pink serta spektrum warna di dalam klasifikasi yang sama.
Bahasa Jepang modern memiliki kata sendiri untuk hijau, yaitu midor. Namun, dalam kebudayaan Jepang perbedaan antara hijau dan biru tidak begitu penting. Sampai saat ini, warga Jepang masih menyebut warna hijau di lampu lalu lintas sebagai ao. Warga Jepang juga menyebut apel hijau sebagai "aoringo" atau apel biru.
Perbedaan yang samar antara biru dan hijau merupakan kebanggaan Jepang. Saat pemerintah Jepang menentukan standar warna untuk lampu lalu lintas pada 1973, mereka memilih warna hijau yang paling menyerupai biru. Lampu lalu lintas paling tua di Jepang bahkan menggunakan warna biru toska.
Perspektif soal warna sebetulnya ada di semua negara di seluruh dunia. Netizen pernah heboh memperdebatkan warna sebuah gaun. Kemudian, ada kuis viral bernama ismy.blue yang berisi gambar-gambar yang berwarna biru dan hijau.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Seks Menggila, Profesor Ramal Hanya Ada 1 Anak di Jepang