UKM RI Sangat Bergantung Pasar Digital Untuk Selamat dari Krisis

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia sangat tergantung dengan kondusifitas pasar digital untuk menjaga stabilitas usahanya selama masa krisis maupun untuk bisa bangkit dari periode krisis.

Hal ini terungkap dalam makalah peneliti LPEM FEB UI Dhaniel Ilyas yang mengamati kondisi UKM saat masa krisis Pandemi Covid-19 dan periode pemulihannya. Makalah yang dibuatnya bertajuk "Weathering the Storm: Examining the Resilience of Small and Micro Firms in Indonesia During the COVID-19 Pandemic".

"Digitalisasi meningkatkan ketahanan UKM, terutama selama periode krisis ketika saluran pasar tradisional terganggu," dikutip dari laporan Dhaniel, Jumat (11/7/2025).

Penelitian Dhaniel didasari dari hasil observasi terhadap 138 UKM dengan rata-rata usia usaha kisaran 13,1 tahun, laba kotor Rp 16,78 miliar, usia pemilik bisnis rata-rata 46,5 tahun, dan total pekerja rata-rata di kisaran 5 orang.

Lalu, perusahaan-perusahaan yang berasal dari sekitar 23 sektor itu, mulai dari makanan, minuman, furnitur, elektronik, tekstil, hingga produk kesehatan itu diukur variabel adopsi digitalnya, hingga koefisien determinasi laba kotornya melalui tiga model spesifikasi yang terpisah, seperti Least Squares (OLS), Fixed Effects (FE), and Random Effects (RE).

"Koefisien tersebut bernilai positif dan signifikan secara statistik pada tingkat 5% di kedua model, dengan besaran yang lebih besar pada model efek tetap. Hasil ini memperkuat hipotesis bahwa digitalisasi meningkatkan ketahanan UKM," tulis Dhaniel dalam makalahnya.

Meski begitu, Dhaniel menekankan pendorong ketahanan UKM bervariasi berdasarkan skala perusahaan dan menggarisbawahi pentingnya pendekatan kebijakan yang berbeda.

Bagi perusahaan mikro, upaya harus difokuskan pada stabilisasi lapangan kerja dan memastikan keberlanjutan operasional, berpotensi melalui subsidi upah atau penyederhanaan akses ke modal kerja.

Bagi perusahaan kecil, dukungan yang terarah untuk memperkuat kapabilitas digital-seperti program literasi digital, integrasi e-commerce, dan insentif untuk adopsi teknologi-dapat menghasilkan imbal hasil yang substansial dalam pemulihan krisis dan daya saing jangka panjang.

"Adopsi digital berkontribusi signifikan terhadap ketahanan usaha kecil, yang mencerminkan kapasitas mereka yang lebih besar untuk memanfaatkan platform daring dan beradaptasi dengan perubahan akses pasar dan perilaku konsumen selama pembatasan akibat pandemi," ujar Dhaniel.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Digital Economic Forum Ungkap Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |