Ucapan Tegas Mentan Amran-Bilang Tak Mau Petani Terpuruk, Ada Apa?

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak boleh digelontorkan sembarangan, alias hanya wilayah dengan harga beras tinggi yang akan jadi prioritas.

"SPHP kita akan gelontorkan pada daerah yang harganya tinggi. Contoh, Papua Pegunungan, Nias. Jadi pada tempat-tempat tertentu," ujar Amran saat ditemui di Kementan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Amran meminta agar wilayah dengan harga gabah yang masih rendah atau bahkan di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tidak boleh disalurkan beras SPHP. Karena menurutnya, itu justru bisa berdampak buruk bagi petani lokal karena harga gabah bisa makin jatuh.

"Pada tempat yang harga masih relatif rendah atau ada harga beras di bawah HPP di tempat itu, jangan keluar SPHP. Kenapa? Tambah menekan harga di tingkat petani dan itu membuat petani kita bisa terpuruk," tegasnya.

Adapun pernyataan ini untuk merespons harga beras yang bergerak naik di tengah melimpahnya pasokan dalam negeri. Namun, di saat bersamaan ia mengklaim harga beras sebenarnya baru saja turun.

"Oh enggak, bukan. Kan turun harga beras baru-baru ini. Kemarin pengumuman BPS turun 0,015," ucapnya.

Ia menambahkan, stok beras nasional saat ini cukup melimpah, meski tak menampik ada kemungkinan harga kembali naik setelah musim panen selesai. Karenanya, dia mengusulkan beras SPHP mulai digelontorkan ke wilayah yang harga beras mengalami kenaikan.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto memastikan pihaknya siap menyalurkan beras SPHP kapan pun diminta. Namun sampai saat ini, ia mengaku belum menerima penugasan resmi dari pemerintah.

"Ya, pada prinsipnya Bulog menunggu penugasan. Kita akan siap kapan ditugaskan untuk menggelontorkan. Apakah untuk SPHP, apakah dalam bentuk... Kami siap," ujarnya.

Meski belum ada surat resmi, Prihasto menyebut tanda-tanda penugasan sudah mulai terasa. Hanya saja, soal waktu pelaksanaannya, ia belum bisa bicara banyak.

"Kapannya kita belum tahu. Bukan kapasitas saya untuk menentukan kapan. Tapi yang jelas prinsipnya Bulog ditugaskan, siap. Karena barangnya banyak," pungkasnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BULOG Simpan 3,7 Juta Ton Beras, Melampaui Era Soeharto

Next Article Amran Sebut Semua Wajib Beli Gabah Petani Rp6.500, Polisi Akan Awasi

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |