Skandal Pajak Libatkan Credit Suisse, Pengadilan AS Ungkap Fakta Ini

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa perbankan Swiss, Credit Suisse, divonis terlibat dalam sejumlah skandal pengemplangan pajak di Amerika Serikat (AS), Senin (5/5/2025). Hal ini disampaikan langsung oleh Departemen Kehakiman.

Dalam pernyataannya, Departemen Kehakiman menyebut Credit Suisse membantu warga Amerika yang sangat kaya menghindari pajak sebesar US$ 4 miliar (Rp 65 triliun)melalui setidaknya 475 rekening luar negeri. Atas dasar ini, Credit Suisse diganjal denda sebesar US$ 510 juta (Rp 8,3 triliun).

"Pengakuan bersalah tersebut berasal dari bank Swiss yang mengelola rekening di Singapura atas nama pembayar pajak AS yang menggunakan rekening luar negeri untuk menghindari pajak AS dan persyaratan pelaporan," menurut rilis tersebut dikutip Reuters.

"Di antara tindakan penipuan lainnya, bankir di Credit Suisse memalsukan catatan, memproses dokumen sumbangan fiktif, dan melayani lebih dari US$ 1 miliar (Rp 16 triliun) dalam rekening tanpa dokumentasi kepatuhan pajak."

Ini merupakan rangkaian terbaru pelanggaran yang dilakukan Credit Suisse. Pada tahun 2014, lembaga perbankan itu menjadi bank terbesar dalam 20 tahun yang mengaku bersalah atas tuduhan pidana AS, dengan menyetujui membayar denda sebesar US$ 2,5 miliar karena membantu warga Amerika menghindari pajak dalam konspirasi yang berlangsung selama beberapa dekade.

Sebelum penyelesaian pada hari Senin, Komite Keuangan Senat AS pada tahun 2023 telah menemukan bahwa Credit Suisse melanggar kesepakatannya tahun 2014 dengan otoritas AS dengan terus membantu penghindaran pajak dan menyembunyikan lebih dari US$ 700 juta dari pemerintah.

"Dengan melakukan hal itu, Credit Suisse AG melakukan kejahatan baru dan melanggar perjanjian pembelaan Mei 2014 dengan AS."

Sementara itu, UBS, yang mengakuisisi Credit Suisse, mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan pengemplangan ini. UBS juga mengaku telah memperhitungkan masalah tersebut sebagai kewajiban bersyarat saat mengakuisisi Credit Suisse, dan mengharapkan hal ini akan dilepaskan sebagian sebagai kredit pada kuartal kedua.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Menyerang Ibu Kota Yaman, 8 Orang Tewas

Next Article Potret California AS Diguncang Gempa M 7, Warga Panik Waspada Tsunami

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |