Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia merupakan wujud dari sikap Indonesia yang memilih posisi non-blok. Hal itu menyikapi ketegangan global yang tengah terjadi akhir-akhir ini.
"Saya juga senang, saya juga bangga karena kita selain menuju berdaulat di bidang pangan, kita juga nampak sekali nonblok dan berdaulat di bidang politik," kata Zulhas dalam keterangannya, Senin (23/6/2025)
Ketua Umum PAN ini mengatakan keputusan Presiden Prabowo hadir di Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 daripada Forum G7 bukan tanpa alasan. Zulhas memastikan keputusan itu dibuat karena dua agenda tersebut dilaksanakan di waktu bersamaan dan undangan SPIEF diterima Prabowo lebih dahulu daripada G7. Hal tersebut diungkapkan Zulhas saat di St. Petersburg, Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa Bapak Presiden kita tahu ada dua pilihan undangan, tapi beliau datang ke Rusia. Itu membanggakan bahwa kita betul-betul non blok," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo diundang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-51 di Alberta, Kanada, 16-17 Juni sebagai tamu kehormatan. Namun Presiden tidak menghadiri forum tersebut. G7 adalah forum internasional yang terdiri dari tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia yakni Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.
Zulhas menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Rusia yang telah menyambut Presiden Prabowo dan rombongan dengan hangat dan penuh kehormatan.
"Tentu Presiden Putin dan seluruh jajarannya itu nampak sekali sangat gembira menyambut kita itu dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden ke sini," ujar Zulhas.
Sementara itu, Presiden Prabowo dalam Forum SPIEF 2025 menjelaskan alasan dirinya tidak hadir di Forum G7.
"Mengapa saya tidak mengikuti pertemuan G7 mengapa saya lebih memilih forum ini. Karena bukan karena saya tidak hormat terhadap G7, tetapi karena saya lebih suka forum ini, dan saya mendapatkan undangan untuk menghadiri forum ini, sebelum undangan untuk menghadiri pertemuan G7," kata Prabowo di Rusia, Jumat (20/6/2025).
Prabowo menegaskan Indonesia senantiasa menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara lain.
"Kebijakan luar negeri Indonesia sangat sederhana. Seribu sahabat sangat kurang, dan satu musuh terlalu banyak. Hanya karena persahabatan dan kemitraan kerja sama kita bisa makmur," pungkas Prabowo.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini