Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera memiliki fasilitas Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) terbesar pertama di dalam negeri, sekaligus menjadi yang ketujuh terbesar di Dunia.
Menurut Bahlil, proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Blok Kasuri di Papua Barat yang digarap oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL). Hingga saat ini, progres pengerjaan proyek tersebut telah mencapai 53%.
"Laporan dari mereka (Genting) ini kapal yang ketujuh terbesar di dunia. Tapi yang terbesar di Indonesia memang tadi saya lihat itu nya besar sekali. Tapi itu akan kita memvalidasi progresnya ketika kami akan melakukan kunjungan Ke tempat pabrik di mana mereka lagi bangun sekarang yaitu di China," ujar Bahlil ditemui di Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Senin(16/6/2025).
Sebagaimana diketahui, Genting Berhad dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa dua anak usahanya, yakni Genting Oil & Gas Sdn Bhd dan PT Layar Nusantara Gas (PTLNG) telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) dengan Wison New Energies Co., Ltd.
Adapun, nilai kontrak tersebut mencapai US$ 962,8 juta untuk pembangunan FLNG berkapasitas 1,2 juta ton per tahun. Penandatanganan dilakukan pada 20 Juni 2024 dan mencakup potensi pembiayaan tambahan hingga US$ 70 juta.
Berdasarkan kontrak EPCIC ini, Wison akan membangun fasilitas FLNG di galangan kapal mereka yang berlokasi di Nantong dan ZhouShan, Tiongkok.
Setelah lolos uji kinerja di galangan, fasilitas FLNG tersebut akan ditarik ke lokasi akhir di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia, dimana uji komisioning akhir akan dilakukan.
Durasi proyek diperkirakan selama 27 bulan sejak pelaksanaan kontrak EPCIC, disusul dengan masa garansi selama 18 bulan. Target keberangkatan (sail away) dari galangan ZhouShan dijadwalkan pada kuartal kedua tahun 2026.
Pasokan gas untuk fasilitas FLNG akan berasal dari struktur Asap, Merah, dan Kido yang berada dalam wilayah konsesi Blok Kasuri di Papua Barat, Indonesia, yang diberikan kepada Genting Oil Kasuri Pte Ltd ("GOKPL"), anak perusahaan tidak langsung Genting Berhad yang juga dimiliki 95%, berdasarkan kontrak bagi hasil (PSC) yang ditandatangani pada Mei 2008 antara GOKPL dan SKK Migas.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]