Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyerahkan surat keputusan (SK) kepada 3.419 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS). Di antara 3.419 orang CPNS, Pramono menyampaikan 15 orang merupakan penyandang disabilitas.
Penyerahan SK tersebut dilakukan di halaman Balai Kota Jakarta pada Rabu (28/5/2025). Mereka yang menerima SK itu akan mulai bertugas terhitung 2 Juni mendatang.
"Pada tahun 2024 ini, formasi CPNS kita sebenarnya ada 4.413 dan terisi 3.419, dari formasi itu 15 adalah CPNS dari formasi disabilitas," kata Pramono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono menjelaskan, 900 lebih posisi tidak terpenuhi karena berbagai alasan. Termasuk karena adanya satu formasi yang syaratnya adalah D3 khusus untuk manajemen.
"Ternyata nggak ada yang bisa melamar karena memang sekolah itu rupanya belum meluluskan," jelasnya.
Meski begitu, dari 3.419 orang tersebut, Pramono merinci 3.369 orang adalah formasi umum, 35 orang adalah formasi lulusan terbaik dari sekolah masing-masing yang rata-rata cum laude, hingga 15 orang disabilitas.
Pramono mengatakan 15 orang CPNS disabilitas tersebut tidak dibedakan sama sekali sehingga bisa ditempatkan di mana saja sesuai dengan kemampuannya.
"Saudara pasti bersaing dengan sebegitu banyaknya. Tetapi karena di DKI ini semuanya transparan, kredibel, akuntabel, terbuka, semua bisa diakses dengan gampang. Artinya, kalau saudara-saudara sudah terpilih, saudara-saudara harapan saya menjadi putra-putri terbaik yang akan memberikan pelayanan bagi kemajuan Jakarta," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Pramono pun mengucapkan selamat kepada seluruh CPNS. Selain itu, dia berharap mereka bisa memiliki mimpi yang besar dan bekerja dengan giat.
"Karena saya sendiri selalu mendorong dan selalu berkeinginan ASN atau PNS kita betul-betul bisa berkarya dengan baik, taat pada aturan main, taat pada hukum," kata Pramono.
Terakhir, Pramono berpesan agar seluruh CPNS tersebut bisa bekerja secara tim sehingga bisa bersama-sama mewujudkan mimpi Jakarta untuk berada di posisi ke-50 kota global.
"Tetapi yang paling penting, saudara-saudara sekalian harus bisa bekerja secara tim, secara network, kerja sama secara bersama-sama. Jangan mau menonjol sendirian," tuturnya.
"Karena salah satu faktor orang tidak berhasil di kemudian hari dalam kariernya karena merasa pintar sendirian, merasa menonjol sendirian, padahal gak bisa dalam kerja yang seperti ini, organisasi pemerintah Jakarta yang seperti ini, menonjol sendirian, gak bisa," pungkasnya.
(bel/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini