Satgas PKH Kuasai Lagi 2 Juta Hektare Lahan Sawit dan Taman Nasional

6 hours ago 1

Jakarta -

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menguasai kembali lahan seluas 2,09 juta hektare pada periode Februari-Juni 2025. Lahan-lahan itu di antaranya lahan sawit dan taman nasional.

Ketua Pelaksana Satgas PKH RI Febrie Adriansyah mengatakan penguasaan kembali lahan itu dilakukan dalam dua tahap. Mulanya mereka menguasai 1,01 juta hektare pada Februari-Maret 2025. Selama itu Satgas PKH bergerak di sembilan provinsi dan 369 korporasi.

Pada tahap II, seluas 1,07 hektare dikuasai. Hal tersebut dilakukan di 12 provinsi dan 315 perusahaan selama April-Juni 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total, luasan kawasan hutan yang telah ditertibkan melalui kegiatan penguasaan kembali adalah 2.092.393,53 hektare," ujar Febrie dalam sambutan pada penyerahan penguasaan lahan di kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2025).

Dia melanjutkan, dari 2 juta hektare lahan yang telah dikuasai lagi itu, sebagian lahan sawitnya diserahkan ke PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) untuk pengelolaan. Sedangkan lahan taman nasional akan dilakukan forestrasi.

"Satgas PKH telah melakukan penyerahan dan penitipan kebun sawit kepada PT Agrinas Palma Nusantara sebanyak dua tahap," jelas dia.

Dalam dua tahap itu, Satgas PKH telah menyerahkan 438.866,171 hektare. Perusahaan yang menerima termasuk dalam Duta Palma Group.

Soal taman nasional, Satgas PKH mengupayakan penyelamatan Taman Nasional Kerinci Seblat ini. Ini jadi prioritas sebab taman nasional itu sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

"Keberhasilan penguasaan kembali Taman Nasional Teso Nilo dan Taman Nasional Kerinci Seblat ini kita harapkan menjadi percontohan dan kita berharap akan ada kesinambungan bagaimana Taman Nasional ini kita jaga bersama," kata dia.

Selanjutnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menambahkan penugasan satgas ini menjalankan amanat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang Satgas PKH. Menurut dia, satgas ini adalah cara ampuh untuk menyelamatkan kepentingan nasional.

"Maka saya perlu sampaikan disini bahwa keberadaan Satgas PKH ini merupakan langkah strategis dan merupakan satu terobosan yang ditujukan untuk multi-difensi bagi keberpihakan kita kepada rakyat dan juga untuk menyelamatkan kepentingan nasional dalam rangka memelihara fungsi kawasan hutan di Indonesia," kata Sjafrie.

"Harapan kita bahwa kita akan mengelola sawit ini untuk kepentingan nasional dan kita akan dedikasikan untuk keberpihakan kita kepada kesejahteraan rakyat. Komitmen pemerintah dalam melindungi konservasi alam dan hayati melalui satgas PKH ini telah menertibkan kawasan konservasi strategis termasuk Taman Nasional Tesso Nilo," sambungnya.

(isa/isa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |