Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespons kabar yang menyebut jumlah hewan kurban untuk Hari Raya Iduladha tahun ini berkurang. Faktanya, kata dia, peningkatan biasanya akan terlihat mendekati hari pelaksanaan kurban.
"Belum tentu. Tahun lalu juga diisukan seperti itu, tapi ternyata malah melimpah, ya kan," kata Nasaruddin di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Nasaruddin menyebut tren peningkatan jumlah hewan kurban biasanya baru terjadi mendekati hari pelaksanaan. "Nah jadi biasanya mendekati hari-H itu tiba-tiba sapi banyak, kemudian juga kambing banyak. Nah, kita berharap seperti itu," ujarnya.
Apalagi, dia menambahkan, pasokan hewan kurban tak hanya datang dari umat Muslim. Tapi juga dari warga nonmuslim.
"Ya di Istiqlal itu unik karena hampir sama jumlahnya yang berkurban orang Islam dengan non-Muslim. Begitu respect-nya teman-teman non-Muslim ke Istiqlal," ungkap dia.
"Ada teman-teman non-Muslim menyumbang 25 ekor sapi gede. Kata mereka 'Pak, kami juga ingin berpartisipasi untuk memberikan bantuan kepada fakir miskin," tuturnya.
Lalu, apakah hewan kurban yang disumbangkan warga nonmuslim itu masuk hitungan dan halal?
Nasaruddin mengatakan, hewan kurban yang disumbangkan itu tetap disembelih sesuai syariat Islam, sehingga statusnya menjadi halal dan dapat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Ya kita sembelih secara Islam menjadi halal kan. Itu kan juga, Insyaallah, ya diasumsikan menjadi halal," jelasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sasar Kelas Menengah, Asuransi Syariah Lengkapi Layanan BPJS
Next Article Menag Rapat Bareng Mensesneg & Dasco di Setneg, Bahas Ibadah Haji 2025